MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Ratusan mahasiswa dari tujuh Program Studi (Prodi), ikuti Sambut Mahasiswa Baru (SAMBA) Merdeka dan Heppiee Episode #1 IKIP Budi Utomo (IBU) Malang.
Rangkaian gelar SAMBA Tahun akademik 2022/2023 dilaksanakan di kampus C, Jalan Citandui 46, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (04/08/22).
Kegiatan diawali dengan SAMBA Fest, Merdeka dan Heppiee Episode #1. Merdeka dan Heppiee berarti, di bulan kemerdekaan Maba (Mahasiswa Baru) IBU memupuk spirit kemerdekaan dalam belajar.
Sebagaimana menjadi program penting Kemdikbudristek dan Heppiee yang berarti, proses pendidikan di IKIP
Budi Utomo bertumpu pada budaya akademik membahagiakan.
“Samba Episode #1, diikuti 300 mahasiswa dari 7 Program Studi S1. Nantinya, juga akan disusul Samba Epsiode selanjutnya. Melibatkan mahasiswa baru dengan fun games yang mengikat rasa persaudaraan.
Dimeriahkan penampilan tari modern, tradisional dan festival kuliner nusantara,” terang Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, MS.i kepada awak media, Kamis (04/08/22).
Peserta Samba, adalah mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah di Nusantara, latar belakang budaya berbeda. Bahkan, salah satu peserta diterima dengan modal optimis ‘tanpa biaya’.
“Kami sampaikan, selamat datang. Kami menyambut kedatangan keluarga baru (maba) tahun ini dengan heppiiee. Ini awal kita ‘menjamu’.
Tujuan kami, adalah bagaimana mahasiswa dapat mengenyam pendidikan tinggi dengan senang, dengan bahagia,” lanjutnya.
Karena senang dan bahagia, kata Rektor, menjadikan mood booster. Dapat meningkatkan daya serap mahasiswa terhadap ilmu dan pengalaman.
“Di bulan kemerdekaan ini, juga selaras dengan Merdeka Belajar yang dilakukan IKIP Budi Utomo. Kurikulum dijamin membahagiakan, fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan pasar dan masa depan,” ujar Rektor energik yang familier disapa Sam Rektor tersebut.
Sementara itu, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Dr. Nopem Kusuma Ningtyas menerangkan, dengan diikuti 300 mahasiswa, untuk memberi kesan khusus para camaba.
“Semakin terkelompokkan ke dalam kelompok kecil, akan semakin mengemal satu sama lain. Begitu juga, seterusnya sampai semua ter-Samba-kan, sampai 1000 mahasiswa lebih,” tandasnya. (lil)
Leave a Reply