Gelar Pelatihan Instruktur, Pemkot & Kadin Batu Gandeng Trainer Jerman 

Trainer asal Jeanda saat memberikan pelatihan bagi para instruktur Kota Batu

BATU (SurabayaPost.id) – Demi meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), Pemkot Batu dan Kamar Dagang, Industri (Kadin) Kota Batu, gandeng Triner Jerman. Mereka  menggelar pelatihan pelatih tempat kerja Internasional kualifikasi dasar (ADSIB) Jerman di lantai 3 Balaikota Among Tani, Pemkot Batu, Senin (23/9/2019).

Prosesi pelatihan yang melibatkan puluhan peserta tersebut, dijadwalkan sejak Senin 23 – 28 September 2019. Untuk merealisasikan penerapan pendidikan vokasi dual system bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan dunia usaha demi peningkatan SDM. 

Menurut Ketua Kadin Kota Batu Endro Wahyu Wijoyono, langkah yang dilakukan Kadin bersama Pemkot Batu tersebut, adalah upaya meningkatkan kualitas SDM.

Ketua Kadin Kota Batu Endro Wahyu Wijoyono

“Khususnya dalam dunia usaha dan sistem pemagangan sebagai bagian dari pendidikan vokasi – sistem ganda di Kota Batu.  Dalam sistem itu,agarterbangun sinergi dan harmonisasi antara Dunia Usaha/Industri atau DU/DI dengan dunia pendidikan,” kata Endro Wahyu Wijoyono.

Untuk itu, Endro Wahyu Wijoyono yang sapaan akrabnya Hendro ini, menegaskan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tentang kurikulum, kompetensi siswa dan Standard Operating Procedure atau SOP perusahaan.

“Dapat menghasilkan calon tenaga kerja yang kompeten dan kompetitif serta siap kerja sesuai dengan kebutuhan DUDI. Demi mencapai tujuan itu, ada beberapa kendala dihadapi di lapangan, salah satunya adalah program pemagangan belum secara efektif dan efisien dalam meningkatkan kompetensi siswa serta dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan,” tandasnya. 

Untuk itu, tandas dia, sinergitas bersama dunia usaha dan sekolah, harus selaras.Tujuannya agar terealisasi diperlukan pelatih tempat kerja yang dapat menyusun program yang sesuai dan mampu memberikan solusi.

“Permasalahan yang terjadi di lapangan. Di bawah kepemimpinannya Kadin Batu ini, setidaknya bisa bermanfaat serta berkomitmen menjadikan pelatih tempat kerja yang kompeten.Secara keahlian dan cerdas secara pedagogi baik di perusahaan maupun di sekolah,” harapnya. 

Oleh karena itu, ia mengaku berkeinginan agar bisa berperan sebagai organisator, pembimbing pembelajaran, moderator dan penyampai informasi serta pendampingan dan dukungan pengembangan kompetensi keahlian di Kota Batu.

“Pemkot Batu melalui dinasnya bisa berpartisipasi dan bersinergi untuk mewujudkan hal tersebut,” katanya.

Keahlian itu, menurutnya  sangat diperlukan untuk menjawab tantangan saat ini.Dijelaskan dia,terkait pengembangan SDM, apalagi, menurut dia, pelatihan tersebut narasumbernya dari Jerman yang berskala internasional. 

“Dalam pelatihan ini, bukan hanya pemaparan dari narasumber asal Jerman saja, tapi ada ujian seleksi dan materi praktek untuk peserta. Kadin pun nanti ada peserta yang mampu meraih peringkat terbaik akan diberangkatkan ke Jerman,” paparnya.

Sementara itu, Ketua BKSP Jawa Timur Adik Dwi Putranto menambahkan, pelatihan pelatih tempat kerja itu, menurutnya memiliki standar internasional dan bersertifikat internasional.

“Fokus pelatihan ini untuk mendorong dunia usaha serta membentuk siswa yang mampu dan kompeten. Karena data BPS menunjukkan lulusan SMK memiliki kontribusi besar terhadap tingkat pengangguran di Jatim,” timpalnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku sangat  mengapresiasi kegiatan tersebut.Kendati demikian,menurut dia, ada catatan yang harus diperhatikan, yakni.

“Tindak lanjutnya dari Kadin, dan saya memerintahkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa bersinergi untuk memaksimalkan pelatihan ini,” pesannya.

Harus ada tindak lanjut karena ini merupakan PR bersama, kita ketahui dengan bersinergi antara pemerintah dengan Kadin bisa memaksimalkan program ini supaya terimplementasi ke masyarakat,” ungkap Dewanti. 

Dengan begitu, lanjut dia, yang paling penting adalah pemberian ilmu dan keahlian. Itu menurut dia merupakan  bantuan yang luar biasa.

“Sebab, ketika ada bantuan tapi tidak diimbangi dengan keahlian tidak akan mungkin programnya bisa berjalan. Jadi sebaliknya ketika ada bantuan, penerima sudah memiliki ilmu dan pengetahuan pasti program tersebut bakal berjalan lancar,” pungkasnya. (gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.