BATU (Surabayapost.id) – Pembangunan Pasar Sayur Kota Batu untuk tahap kedua tampaknya bakal molor. Sebab sesuai kontrak kerja proyek tersebut harus selesai dalam kurun waktu enam bulan. Sehingga akhir tahun 2019 rampung.
Namun realitanya sampai saat ini diklaim masih mencapai 75 persen. Alasannya karena keterlambatan pengerjaan. Sehingga diperpanjang waktunya selama 30 hari, sampai 28 Januari 2020 mendatang.
Hal tersebut, diungkapkan pelaksana PT Bintang Wahana Tata, Febri, Rabu (4/12/2019).
Sekadar diketahui, pembangunan pasar sayur tahap dua yang berada di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu,Kota Batu itu mulai digarap sejak 21 Juni 2019. Mega proyek di Pemerintah Kota Batu ditarget akhir 2019 sudah rampung.
Yang mana tahapan pengerjaannya ditarget selama 180 hari harus sudah kelar, dengan tujuan agar segera bisa memutar roda perekonomian para pedagang secara normal,dan kondisi pasar sudah tertata rapi dan bersih.
Tragisnya pembangunannya ternyata molor dan tak sesuai target kontrak masa kerjanya. Menurut Febri, dengan keterlambatan rampungnya proyek tersebut, diakui karena faktor lambatnya pekerjanya.
“Pekerjaan proyek Pasar Sayur tahap dua dengan besaran anggaran dari APBD Kota Batu sekira Rp 5 miliar,tak bisa dirampungkan sesuai kontrak kerjanya pada 26 November 2019. Jadi diperpanjang waktunya selama 30 hari,dan akan berakhir pada 28 Januari 2020 mendatang,” kata Febri.
Dengan proyek pasar los yang rencananya akan di sekat sekat sejumlah ratusan stand yang dimaksud, menurut Febri, dalam perpanjangannya waktu sesuai Peraturan Presiden ( Perpres) RI, yang menurutnya.
” Dalam perpanjangan waktunya maksimal 50 hari.Karena untuk menghindari kelamaan waktu dan sudah komitmen dengan dinas terkait,Dinas Pekerjaan Umum, maka kita mengambil waktu perpanjangan hanya 30 hari saja,” tandasnya.
Mengingat; tandas dia, proyek pasar sayur yang rencananya akan diskat sejumlah 140 stand tersebut, dengan atap los yang menurutnya sudah mencapai 75 persen pekerjaannya tersebut.
“Saya yakini bakal rampung sesuai dengan berakhirnya perpanjangan waktu yang telah ditentukan, pada 28 Januari 2020 mendatang,” timpalnya.
Sementara itu, leading sektornya proyek pasar tersebut, Dinas Pekerjaan Umum, Arief Setiawan, saat dikonfirmasi via ponselnya tidak aktif. Oleh karena itu, terkait lambatnya proyek tahap dua di Pasar Sayur, Kota Batu tersebut, juga dikeluhkan pedagang yang biasa mangkal di pasar itu, Tiari.
” Karena proses pekerjaannya tak kunjung selesai, saya jadi tidak tenang dan harus pindah – pindah tempat. Jadi penghasilan kita tak menentu, bahkan pasar tak selesai – selesai, jadi bingung saya. Stand yang diberikan luasnya juga semakin sempit, dan kapan selesainya juga tidak jelas,” pungkasnya. (gus).
Leave a Reply