MALANG (SurabayaPost.id) – Politeknik Kota Malang (Poltekom) bergejolak. Ada indikasi telah terjadi konflik antara Yayasan Pendidikan Kota Malang yang menaungi Poltekom dengan Direktur Poltekom.
Indikasi konflik tersebut tercermin dari surat yang dikeluarkan pihak yayasan. Surat tersebut berupa pemecatan terhadap Isnandar selaku Direktur Poltekom.
Tidak hanya itu, ruang kantor Direktur Poltekom disegel oleh pihak yayasan. Penyegelan itu dilakukan Senin (20/1/2020).
Dalam surat yang ditempel di pintu masuk ruang kantor direktur itu menyebutkan bila Isnandar diberhentikan sebagai direktur. Selain itu disebutkan juga bila ruang kantor direktur dalam pengawasan pihak yayasan.
Penyegelan itu sempat mendapat perlawanan. Sebab, menurut informasi di lapangan, Selasa (21/1/2020) surat dan penyegelan ruang direktur tersebut ditutupi benner. Sehingga penyegelan tersebut tak terlihat.
Namun beberapa saat kemudian, pengacara yayasan datang. Mereka mencopot benner penutup segel dan surat pemberhentian direktur yang ditempel di pintu masuk.
Selain itu, pengacara yayasan memasang tulisan yang ditempel tembok. Isinya mengingatkan bila ada pihak yang menutup apalagi mencopot segel dan surat pemberhentian direktur itu akan dipidanakan.
Meski begitu, Ketua Yayasan Pendidikan Kota Malang, Rafiul Nurul Huda belum memberikan konfirmasi terkait hal tersebut. Sebab saat dihubungi via WA, ketua yayasan yang akrab disapa Gandung itu tak mengangkat.
Konfirmasi yang ditulis lewat WA juga hanya dibaca. Namun, tidak dijawab sama sekali.
Sikap serupa juga dilakukan Isnandar selaku Direktur Poltekom yang diberhentikan. Saat ditelepon melalui WA tidak diangkat. Saat dikonfirmasi lewat pesan WA juga hanya dibaca, tidak dijawab.
Sementara itu, Ketua Aptisi Jatim yang juga Ketua Senat UM Prof Dr Suko Wiyono kala dikonfirmasi tak membantah soal pemecatan Isnandar sebagai Direktur Poltekom. “Ya, ada surat ke UM soal pengembalian Pak Isnandar,” kata dia.
Dijelaskan dia bila surat tersebut dari Yayasan Pendidikan Kota Malang yang menaungi Poltekom. Isinya, kata dia, menjelaskan soal pengembalian Isnandar ke UM.
“Itu karena Pak Isnandar merupakan dosen UM. Dulu memang dipinjamkan ke Poltekom. Nah kalau sekarang dikembalikan ya, gak papa,” jelas dia.
Suko Wiyono yang juga Wakil Ketua PA HTN ini mengaku mengetahui pengembalian Isnandar itu dari Rektor UM, Prof Rofi’udin. Menurut dia, rektor memberi tahu jika Isnandar dikembalikan ke UM.
Disinggung soal alasan pengembalian Isnandar ke UM, Prof Suko Wiyono mengaku tidak paham. “Saya tidak tahu alasannya kenapa. Kalau alasannya ada konflik dengan yayasan, ya bisa saja,” kata dia.
Sementara itu Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Wanedy mengaku kaget dengan adanya konflik tersebut. “Benar saya tidak tahu kalau ada konflik di Poltekom,” jelas dia.
Karena itu dia berjanji akan mencari informasi terkait gejolak yang terjadi di Poltekom. Alasannya, Poltekom itu diinformasikan menggunakan aset Pemkot Malang.
“Makanya, kami mau cari tahu dulu. Poltekom itu milik siapa. Apa benar menggunakan aset Pemkot Malang. Terus bagaimana model kerja samanya? Itu perlu kami ketahui agar mahasiswanya tak jadi korban,” tutur politisi dari PDIP ini. (aji/lil)
Leave a Reply