BATU (Surabayapost.id ) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko membuka Festival Hadrah yang digelar Pemkot Batu melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, Rabu (11/11/2020).
Untuk dijetahui, Festival Hadrah tersebut, dalam rangka memperingati hari besar Islam 1 Muharram 2020, sekaligus memperingati hari jadi Kota Batu ke-19.
Untuk itu, acara rutin setiap tahunnya tersebut sangat meriah dan tetap mencalankan protokol kesehatan Covid-19.
Pada kesempatan itu, Wali Kota perempuan yang pertama di Malang Raya yang sapaan akrabnya Bude, mengaku ada beberapa tambahan kriteria masing – masing peserta.
“Dengan tetap mentaati protokol kesehatan, dan melaluhi kegiatan syiar budaya islam hadrah ini bisa berkembang sehingga bisa menyambut para wisatawan yang berkumjung ke Kota Wisata Batu,” harapnya.
Selain itu, menurut dia kegiatan tersebut, bida memperkuat ukhuah islamiah dan agar Kota Batu semakin jaya,serta tidak bisa dimasuki paham- pahan radikalisme.
Sementara itu, Kabag Kesra Kota Batu, Ismail Abdul Gani menambahkan bahwa Festival Hadrah tersebut giat rutin dilakukan setiap tahunnya sejak 2016 lalu.
“Ada sejumlah 14 kelompok dengan total seluruh 400 orang yang hadir mengikuti lomba ini.Meski begitu, pelaksanaanya tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes),” katanya.
Itu, kata dia,dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, yang menurutnya setiap kelompok tampil langsung pulang lalu ganti dengan penampilan kelompok lainnya. Dan acara tersebut, menurutnya hanya berlangsung satu hari saja.
“Dimulai dari pagi sampai siang,dan kelompok Hadrah yang mengikuti lomba berasal dari desa maupun kelurahan yang ada di Kota Batu,’ jelasnya.
Oleh karena itu, jelas dia, acara tersebut bisa dilestarikan dan berkembang di masyarakat, dan ada regenerasi secara terus menerus. Untuk itu, ia berharap juga, ketika ada acara-acara bisa menyambut wisatawan.
“Kemudian memperkuat ukhuwah Islamiah maka Kota Batu semakin jaya. Kegiatan ini berdampak positif karena bisa menangkal paham -paham radikalisme. Insyallah, juga melalui adanya pondok pesantren juga bisa membentengi radikalisme, karena radikal itu masuknya mulai dari desa-desa,”ujar Ismail
Untuk diketahui, prosesi giat tersebut, selain melantunkan lagu sholawat pilihan, masing- masing peserta juga diwajibkan menyayikan lagu Mars Kota Batu,dan ketentuan maksimal untuk tampil selama 15 menit.
Sedangkan untuk Juri penilai adalah Naning Rahayu, yang notabene perancang tata busana. Kemudian ada Ustadz Hasan Yaqub dari Malang dan Ustadz Ahmad Fanani dari Kota Batu.
Yang perlu diketahui pula,untuk pemenang dalam lomba Hadrah tingkat Kota Batu, bagi pemenang juara 1 mendapatkan uang binaan senilai Rp 2,5 juta dari Kelompok Nur Shoibah, Desa Torongrejo.
Untuk juara 2 berhasil diraih Kelompok Al Muttaqin, Desa Mojorejo, dengan mendapatkan uang pembinaan senilai Rp 750 ribu. Sedangkan untuk juara harapan 3 diraih Kelompok Minatul Maulana, dari Desa Tlekung, mendapatkan uang Rp 650 ribu. (Gus/Adv)
Leave a Reply