BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko memimpin langsung rapat koordinasi Tiga Pilar di di Gedung Graha Pancasila, Among Tani ,Kota Batu, Kamis (12/11/2020). Rapat koordinasi (Rakor) itu terkait keamanan dan potensi kerawanan saat libur panjang tahun baru.
Rakor tersebut berjalan dengan cara yang berbeda. Itu karena dalam masa di tengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa dalam rangka menyambut pelaksanaan Natal dan Tahun Batu mendatang perlu diantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Makanya, kata dia, kegiatan koordinasi yang dilakukan berbeda. Alasannya karena karena di tengah Pandemi Covid-19 yang belum kondusif.
“Tujuan dari rapat kali ini, demi menjaga keamanan, kenyamanan, kemacetan, serta penerapan protokol kesehatan pada perayaan Natal dan tahun baru mendatang,” kata Dewanti.
Itu, kata dia, yang harus diwaspadai. Menurutnya tidak hanya mengantisipasi bagaimana keramaian, kemacetan dan kemudian kondusifitas, tetapi bagaimana untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan.
“Kota Wisata Batu pernah mempunyai pengalaman yang kurang menyenangkan itu dengan tertangkapnya Dr Ashari. Oleh karenanya juga berkaca pada peristiwa bom Bali. Saat itu bom ditujukan ke tempat-tempat wisata yang banyak orang berkerumun. Dari peristiwa itu Pemkot Batu turut mewaspadainya,” ungkapnya.
Dari kejadian semacam itu, ungkap dia, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yang menurutnya agar tidak terjadi suatu hal yang tidak di inginkan, baik dari keamanan, kenyamanan, kemacetan dan juga kesehatan.
“Prediksi jumlah pengunjung yang masuk di Kota Batu, tidak ada perbedaan dari tahun lalu. Dan diperkirakan pada libur panjang empat hari kemarin saja terdapat 1 juta hingga 2 juta orang masuk ke Kota Batu. Untuk ditahun ini orang-orang yang biasa berlibur ke luar negeri maupun berlibur ke tempat yang jauh bisa dipastikan tidak bisa melakukan hal tersebut,” terangnya.
Sehingga, terang dia,banyak kemungkinan jikalau sasarannya adalah ke tempat-tempat wisata yang ada di dalam negeri, menurutnya dapat diperkirakan bisa-bisa pengunjung lebih banyak dari pada tahun lalu.
“Makanya bukan hanya pihak keamanan, Kepala Dinas Pariwisata juga harus mengumpulkan PHRI untuk memberikan pemahaman yang sama, bagaimana kita mengantisipasi hal-hal yang kita khawatirkan,” pesannya.
Untuk diketahui, giat yang dihelat di Gedung Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Kota Batu tersebut, tengah melibatkan jajaran terkait untuk memetakan potensi kerawanan.
Nenurut Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK NIK,rapat koordinasi tiga pilar yang dilaksanakan itu, menurutnya merupakan suatu upaya yang starategis dalam rangka menyamakan persepsi.
“Dan menyamakan langkah dan tindakan dalam rangka antisipasi berbagai potensi kerawanan yang mungkin saja bisa muncul pada saat menjelang natal dan tahun baru 2020,” ujarnya.
Itu, ujar dia, ia ketahui pelaksanaan natal dan tahun baru tahun ini,menurutnya akan berbeda dengan dengan tahun sebelumnya.Alasannya, karena untuk saat ini kita masih dalam situasi Pandemi Covid 19 yang belum kondusif.
“Kemudian libur natal dan tahun baru saat ini, bersamaan juga dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang mengalihkan libur panjang lebaran ke akhir tahun. Dan itu harus di diskusikan bersama, bagaimana upaya-upaya mengantisipasinya,” mintanya.
Itu, lanjut dia, karena potensi kerawanan menjelang natal dan tahun baru meliputi antara lain, kerumunan masa, itu kalau situasi normal ,menurutnya tidak akan menjadi situasi kerawanan yang signifikan.
Sedangkan dimasa pandemi ini, tentunya kanjut dia, ingin berusaha minimalisir agar jangan sampai terjadi kerumunan yang dalam jumlah besar dalam bentuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Potensi kerawanan selanjutnya adalah kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan seperti tahun lalu. Oleh karenanya akan dilaksanakan rapat forum lalu lintas angkutan berupa jalan khusus. Dikatakan Harvi, hal itu dipengaruhi juga adanya laka lantas yang cukup menonjol di Kota Batu yang melibatkan 11 kendaraan,” bebernya.
Kendati demikian,beber dia, tidam ada korban yang meninggal dunia, karena melibatkan 11 kendaran secara beruntun menjadikan kecelakaan lalu lintas tersebut menjadi menonjol. Harapanya saat natal tahun baru nanti, menurutnya agar tidak terjadi hal yang seperti demikian.
“Selain tahun baru, umat Kristiani juga bakal melaksanakan peribadatan natal yang juga perlu antisipasi pengamanan. Oleh karenanya, kita tetap menjalin sinergi antara Kepolisian dan TNI, serta dengan Pemerintah Kota Batu guna melakukan ploting di tempat-tempat ibadah. Selain itu juga dilakukan koordinasi dengan BKSG, dan FKUB,” jelasnya.
Sekain itu, jelas dia, untuk aksi teror, menurutnya akan tetap antisipasi pada historis Kota Batu pernah ada penangkapan pelaku terorisme, ini tetap menjadi hal penting yang harus diantisipasi.
Untuk mengatasi terorisme itu, menurutnya, fungsi intelejen masih berjalan, baik tingkat pusat, tingkat Polda sampai tingkat Polres, termasuk juga pemerintah Kota.
“Fungsi intelejen dari TNI maupun dari BIN semua akan tetap melaksanakan peran sebagai pengembang fisik untuk intelejen. Hal tersebut sebagai kegiatan antisipasi bersama yang berjalan secara sinergi. Tidak semua informasi intelejen harus dibuka ke publik. tetapi kita punya upaya-upaya untuk antisipasi,” pungkasnya. (Gus/Adv)
Leave a Reply