BATU (SurabayaPost.id) – Bangkitkan kembali kawasan Songgoriti menjadi kawasan wisata internasional, Among Tani Foundation (ATF) bersama Pemkot Batu dan seluruh masyarakat Songgoriti menggebyar The Legend Of Songgoriti, Minggu (13/12/2020) mendatang.
Hal itu, disampaikan Ketua Panitia The Legend of Songgoriti, Ester Tambunan melalui konferensi persnya di Kantor ATF ,Kota Batu, Jumat (11 /12/2020).
Yang perlu diketahui, event tersebut, didalamnya terdapat tiga sub acara. Yakni; Car free day, penanaman pohon, dan pelepasliaran satwa.
“Selain itu, untuk membangkitkan wisata di kawasan Songgoriti akan dimulai dengan meluncurkan wahana Wisata Sehat. Meliputi olahraga, terapi kesehatan, dan konservasi alam.Tiga daya tarik wisata ini berdasarkan hasil riset ATF bersama dengan masyarakat Songgoriti,” kata Ester.
Selanjutnya, kata dia, keunggulan wisata yang ada di kawasan Songgoriti. Menurutnya terdapat mulai dari keasrian kawasan hutan, udaranya yang sejuk, serta kontur kawasannya berbukit.Lantas pada setiap jalannya dikelilingi pepohonan.
“Kawasan terpenting lagi di Songgoriti adalah dengan adanya sumber mata air tawar dan sumber air panas yang mengandung mineral belerang. Potensi itu sangat cocok untuk digunakan sebagai terapi pengobatan,” ungkapnya.
Terkait dengan agenda itu, menurut dia, akan dimulai dengan olahraga sehat terlebih dahulu tepat pada pukul 06.00 wib.Yang menurutnya kegiatannya berupa jalan sehat.Dari pintu masuk kawasan Songgoriti menuju kawasan hutan pinus sebagai tempat finis.
Sambil berjalan menuju kawasan hutan pinus. Menurutnya para pengunjung yang mengikuti rangkaian acara The Legend Of Songgoriti juga diwajibkan melakukan penanaman pohon.Itu semua,kata dia telah disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu sebanyak 370 bibit pohon.
“Hal ini ATF berupaya konkret mewujudkan wacana Songgoriti sebagai kawasan sehat. Dengan mengajak masyarakat melakukan penanaman pohon. Dirangkum dalam gerakan Satu Nama Satu Pohon,” paparnya.
Selanjutnya, papar dia, Gerakan Satu Nama Satu Pohon,tersebut, menurutnya akan dimulai sejak pukul 06.00 wib, dan penanaman itu akan dilakukan di sekitaran kawasan pasar Songgoriti dan Candi Songgoriti.Meski begitu,kata Ester tetap mengutamakan protokol kesehatan.
“Selain gerakan Satu Nama Satu Pohon. Dalam rangkaian acara The Legend Of Songgoriti nantinya bakal dilaksanakan gerakan Satu Nama Satu Satwa.Gerakan itu dilaksanakan karena perhatian Pemkot Batu terhadap kawasan Songgoriti,” timpalnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan mengatakan, dalam bidang konservasi alam. Pihaknya berkeinginan untuk menjadikan wilayah Songgoriti sebagai kampung konservasi Songgoriti.
“Kami ingin menjadikan Songgoriti menjadi kampung konservasi. Karena hal ini belum ada di Jawa Timur. Sehingga untuk kedepannya agar bisa menjadi percontohan untuk wilayah lain,” harapnya.
Kemudian, lanjut dia, Gerakan Satu Nama Satu Satwa itu, menurutnya akan digelar Pemkot Batu di tengah-tengah acara The Legend Of Songgoriti.Itu,kata dia, setelah para pengunjung melakukan penanaman pohon.
“Untuk waktunya mungkin sekitar jam 09.00. Sedangkan lokasinya berada di bukit pinus. Berdekatan dengan wisata pine park Songgoriti,” jelasnya.
Untuk itu, jelas dia, ada beberapa satwa yang akan dilepas liarkan di kawasan tersebut. Menurutnya DLH Kota Batu telah menyesuaikan dengan kondisi lingkungannya.Yakni jenis satwanya berupa burung.
“Hingga hari ini burung yang telah terkumpul sudah mencapai 70 ekor. Dengan jenis burung meliputi burung hantu, jalak kebo, kutilang, crocokan, dan sebagainya,” urainya.
Dari sisi lain, urai aries pada kesempatan yang sama,nantinya akan melakukan launching. Serta penandatanganan bersama berupa komitmen antara Forkopimda Kota Batu serta masyarakat Songgoriti.Itu, untuk menetapkan Songgoriti sebagai kampung konservasi.
“Dengan harapan pelestarian lingkungan bisa terjaga, pengawasan dan perlindungan hutan bisa terjaga, dan kemanfaatan dari sisi ekonomi masyarakat bisa terangkat,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply