TULUNGAGUNG (SurabayaPost.id) – Proyek pemeliharaan serta rehab jalan Ngujang menuju Karangrejo yang didanai melalui APBD dan DAK Tulungagung diduga bermasalah. Indikasi itu muncul saat tim BPK melakukan audit dengan mengukur ruas jalan disertai tanda khusus (pilox) kemudian dilakukan core drill.
Pengamat pekerjaan jalan asal Kedungwaru berinisial YN (50) mengatakan, proyek pemeliharaan berkala serta rehabilitasi jalan Ngujang menuju Karangrejo dimulai Bulan Juni 2020.
“Nilai pekerjaan itu Rp 5,5 miliar pada saat kualifikasi. Lelang dimenangkan oleh PT Sarana Multi Usaha dari Kota Blitar,” terangnya Kamis (18/2/2021).
Alhasil, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melakukan audit. Tim BPK melaksanakan pengukuran jalan serta mendatangkan alat core drill guna mengecek kualitas.
“Kemarin tim BPK turun dan melakukan pengukuran jalan. Mereka berjalan kaki sepanjang 3 kilometer dari arah timur menuju barat,” sebutnya.
Selain melakukan pengukuran, tim BPK juga memberikan tanda kode (pilox). Harapannya agar nantinya dilakukan pengecekan menggunakan core drill.
“Hasil dari core drill itu nanti biasanya yang dijadikan bahan temuan oleh BPK. Jika mengamati kode itu biasanya ada dugaan penurunan volume,” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas PU melalui Kabid Bina Marga, Laili Rahmawati mengatakan, audit yang dilakukan BPK rutin. Itu dilaksanakan setiap selesai pekerjaan.
“Selama 1 tahun anggaran, BPK turun lapangan untuk melakukan pemeriksaan. Jadi jangan diasumsikan setiap pekerjaan itu bermasalah,” tepisnya.
Apalagi, lanjut dia, tim BPK sedang melakukan core drill. Sehingga, kata dia, belum diketahui secara pasti hasil temuannya.
“LHP dari BPK juga belum keluar. Karena itu semua masih proses audit, ” pungkasnya. (Zainul Fuad)
Leave a Reply