MALANG (SurabayaPost.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji memuji anak mudah Kota Malang. Sebab di antara para ahli startup itu mampu menciptakan aplikasi yang mendukung digitalisasi pendidikan.
“Pemuda Malang memang luar biasa dalam berkarya. Terutama di bidang startup aplikasi dan gim yang telah mendunia,” kata Sutiaji.
Oleh karena itu, kata dia, Kementerian pariwisata Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak salah menjadikan Kota Malang sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif 2021.
“Saya berharap dengan potensi kreatif Kota Malang sebagai gudangnya startup ini, secara otomatis akan membawa dampak yang positif terhadap penguatan ekonomi,” tegasnya.
Penegasan Wali Kota Sutiaji itu bukan isapqn jempol belaka. Buktinya Kota Malang memang tak pernah kehabisan orang-orang kreatif, terutama di dunia ekonomi kreatif (ekraf) yang bergerak bidang startup.
Edupongo misalnya, sebuah aplikasi pendidikan di bawah PT. Cipta Media Edutama yang berfungsi sebagai pendamping digitalisasi sekolah.
Selain dikenal di Kota Malang, aplikasi ini telah memiliki rekam jejak hingga ke tingkat nasional dan telah dimanfaatkan lebih dari 100 sekolah yang ada di Indonesia.
Marketing PT. Cipta Media Edutama M. Fajrul Falah menyampaikan, Edupongo adalah sistem manajemen sekolah yang terintegrasi dengan teknologi terkini. Aplikasi ini dibuat untuk merekatkan komunikasi pihak sekolah, guru, dan orang tua tentang informasi aktivitas terbaru siswa.
“Kami hadir untuk membantu efisiensi manajemen administrasi dan pelayanan sekolah berbasis teknologi digital yang bisa diakses kapanpun dan di manapun,” terang Fajrul, Kamis (10/02/2022).
Lebih lanjut Fajrul menerangkan, aplikasi Edupongo mengakomodasi manajemen data sekolah dari pencatatan administrasi sekolah, data siswa, presensi, rapor siswa, serta layanan chat antarguru dengan orang tua siswa terkait. Dibuat sesuai dengan standar pendidikan yang telah ditentukan pemerintah dan sangat mungkin untuk dikembangkan fitur tambahan.
“Ada berbagai fitur yang dihadirkan, seperti database siswa, guru, dan pegawai, presensi real time yang didukung GPS Tracke. Kemudian ada fitur pembayaran online (virtual account bank, rapor online, ujian Computer Based Test (CBT) online, jurnal mengajar, media pembelajaran, inventaris, chat dan pengumuman, penerimaan peserta didik baru (PPDB), dan banyak fitur menarik lainnya,” paparnya.
Aplikasi yang diresmikan di DILO Malang (Indigo Space) pada 8 Agustus 2018 ini telah banyak meraih prestasi. Proses riset development aplikasi Edupongo telah dilakukan mulai tahun 2016. Kini, Edupongo yang beralamat di Kantor PT. Cipta Media Edutama Perumahan Griyashanta Blok L.110, Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang ini juga sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
“Aplikasi Edupongo sudah digunakan lebih dari 10.000 pengguna di lebih dari 100 sekolah di Indonesia, termasuk pondok pesantren. Alhamdulillah beberapa prestasi juga sudah kami raih, salah satunya sebagai penerima dana hibah seleksi Program Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Ristekdikti 2019. Kami juga menjadi finalis BackUp Scale-Up Program Accelerator 2021 dan finalis Event Apresiasi Kreasi Indonesia Kemenparekraf,” tambah Fajrul menceritakan salah satu aplikasi kebanggaan warga bumi Arema tersebut.
Melalui aplikasi ini, dia berharap bisa semakin menguatkan dan mendukung digitalisasi sekolah, terutama Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan. Hal ini juga dapat menjawab tantangan Wali Kota Malang untuk menunjukkan keedanan (kegilaan) anak-anak muda Kota Malang dalam berkarya. (Lil)
Leave a Reply