MALANG (SurabayaPost.id) – Ketua Umum Pengkot Perserikatan Baseball dan Softball Seluruh Indonesia (PERBASASI) Kota Malang, Agustin Tri Wulandari berharap, tim softball Kota Malang berhasil membawa pulang Medali dalam ajang Pekan Olahraga provinsi Jawa timur (Porprov Jatim VII) 2022.
“Di Porprov nanti kita akan turun di kelas ekshibisi, dan persiapan sejauh ini anak-anak sudah siap, meski di Malang lapangannya kurang representatif untuk kegiatan softball atau baseball,” ucapnya, saat ditemui disela-sela kegiatan pemantapan atlet Softball menuju Porprov VII, Senin (21/06/2022).
Menurut Agustin, walau lapangan di Kota Malang kurang representatif untuk kegiatan softball atau baseball, pengurus PERBASASI Kota Malang memiliki inisiatif untuk melakukan pemantapan teknik, skill, dan fisik di lapangan Bumi Marinir yang berbeda di Gunungsari, Kota Surabaya.
“Kami (Pengurus PERBASASI) bekerja sama dengan wali atlet dan bapak pengasuh untuk bersama-sama mengasah kemampuan anak-anak dengan melakukan tryout-tryout, atau mengikuti kegiatan pertandingan open softball. Lawan anak-anak tim kota Malang putra dan putri itu banyak pemain nasional, timnas dan hasilnya anak-anak bisa bertanding dengan bagus,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Agustin, PERBASASI Kota Malang mematok target minimal dapat meraih posisi dua besar dalam ajang Porprov Jatim VII yang akan digelar di Kabupaten Jember mendatang, walau masih dalam taraf ekshibisi.
“Harapan kami minim bisa juara kedua. Atlet Kota Malang secara fisik, psikis dan teknik masih di atas rata-rata dan bisa bersaing,” jelasnya.
Sementara itu, coach Angga menjelaskan, untuk menghadapi ajang Porprov Jatim VII ini, berbagai persiapan dilakukan untuk meningkatkan performa atlet softball Kota Malang.
“Karena waktunya sudah pendek, dan sudah masuk ke tahap kompetisi utama maka kita fokus ke perbaikan dan evaluasi dari kekurangan serta kelebihan masing-masing tim baik putra maupun putri dengan cara memperbanyak game situasi dan kita memperbanyak life teaching,” katanya.
Akan tetapi, lanjut Coach Angga, pengurus Pengkot PERBASASI Kota Malang menemukan kendala yang cukup mengkhawatirkan, karena di Kota Malang tidak memiliki lapangan softball, dan akhirnya harus menggunakan lapangan sepakbola yang mana lapangan tersebut tidak 100 persen rata.
“Kendala kita itu lapangan, karena di kota Malang tidak ada lapangan softball otomatis kita pakai lapangan sepakbola. Itu membuat pemain kita susah dan kesulitan menerapkan taktik serta strategi di lapangan yang sebenarnya,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ganes Danastri Pratista Aura Afra. Siswi Kelas VIII SMPN 1 Malang.
Leave a Reply