BATU (SurabayaPost.id) – Ikatan Mahasiswa Kota Batu ( IMAKOBA) memberikan penghargaan kepada delapan tokoh yang dinilai bisa memberikan keteladanan dan kebanggaan bagi warga Batu.
Penyematan penghargaan pada sejumlah tokoh tersebut dilakukan di Warung Wareg Bendo Kota Batu saat gelaran halal – bihalal bersama ratusan para undangan, Rabu (26/4/2023) siang.
Ketua tim penilai, Sundjojo, SH, yang juga ketua dewan penasehat Imakoba, menyebut penilaian dilakukan selama satu tahun.
“Kita bekerja keras melakukan penilaian secara sungguh sungguh, dan terpilih delapan tokoh yang sangat layak diberikan apresiasi karena telah memberikan keteladanan,” kata Sunjojo.
Itu, menurut mantan Sekda Kota Batu ini, dalam sambutannya dihadapan sekitar 300 tamu undangan wong mbatu (Orang Batu) di aula pertemuan tersebut, dihadiri warga Batu dari sejumlah daerah.
“Jakarta, Jogja, Surabaya dan kota lainya di pulau Jawa. Mereka yang menerima penghargaan, H.Adi Sunaryo (Yoyok) pengusaha di Jakarta, Jendral Purn Marsekal Pertama, KH Sugiarto, yang juga Ketua Paguyuban Masyarakat Batu di Jakarta, Jendral Purn Laksamana Muda Rabbin Astono Widodo, Profesor Suhadi Ibnu, Guru Besar Universitas Negeri Malang, Drs. Multazam Zuliarno, Guru Senior, Muhammad Najib mantan salah satu Manejer Kantor Pusat Perusahaan Total di Perancis, Dr.Gabriel Possenti Sindhunata (Romo Sindu) dan Andrek Prana, SH, MSi Ketua Presidium Pokja peningkatan Status Kota Batu,” paparnya.
Lantas papar dia, selain dinobatkan sebagai Tokoh Kota Batu yang membanggakan, mereka juga diangkat sebagai anggota Kehormatan Imakoba.
Praktis pada acara penyematan penghargaan dan penobatan “wong mbatu” yang membanggakan ini, sejumlah tokoh terpilih diberikan waktu menyampaikan pendapat tentang pandangan mereka idealnya Kota Batu ke depan.
Demikian salah satu tokoh, M Najib berpendapat Kota Batu ke depan harus lebih baik.
“Kota Batu kedepan harus lebih baik, Pokja sebagai pendiri Kota Batu, wajib meneruskan perjuanganya.Karena Pokja terdiri dari tokoh – tokoh Kota Batu sangat memahami kota ini,” ungkap Najib.
Waktu yang sama, Romo Sindu, menyampaikan bahwa Pokja sebagai kelompok strategis sudah seharusnya ikut berperan menata batu kedepan.
“Pokja sudah seharusnya ikut berperan menata Kota Batu kedepan . Temen – temen pokja tidak boleh berhenti berjuang,” minta Romo yang juga wartawan senior harian Kompas di Jakarta ini.
Sekadar diketahui usai kegiatan ini, rencananya bakal diadakan pertemuan “Wong mBatu” dalam jumlah yang lebih lagi di Jakarta atau Bandung.
“Banyak masukan pertemuan wong mbatu harus terus dilanjutkan. Tidak harus formal. Mungkin bisa di Jakarta,” ujar Romo yang diamini Ketua Alumni Imakoba, Yusuf Irianto.(Gus)
Leave a Reply