MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang, Edy Winarko, SH, MH bersama Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) melakukan pengecekan Progres tiga proyek strategis di lapangan, Selasa (15/08/2023) siang.
Tiga proyek strategis yang dipantau tersebut meliputi, pembangunan gedung baru Puskesmas Cisadea, revitalisasi Monumen Tugu TGP, dan revitalisasi Alun-Alun Tugu, Kota Malang.
Dalam pemantauan tersebut, Kajari Edy Winarko didampingi Kepala Seksi Intelijen, Eko Budisusanto, Kasubsi A M. Faisal Riski, Kasubsi B Rusdianto Hadi, Staff Intelijen Rudy Usman Az-zakky serta Bagus Arif Nugroho dan Jaksa Fungsional yang tergabung dalam Tim PPS.
Kemudian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman W., serta PPK pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Laode K.B. Al Fitrah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif.
Sebagai informasi, tiga proyek itu masuk dalam bagian dari 25 proyek strategis Kota Malang sesuai dengan surat keputusan Wali Kota Malang tahun anggaran 2023.
“Kegiatan ini kami lakukan, dengan tujuan melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran terhadap proyek yang sedang dikerjakan. Untuk mengetahui capaian kemajuan atau hasil dari sebuah pekerjaan,” ujar Kajari Kota Malang, Edy Winarko didampingi kasi Intelijen yang juga Ketua Tim PPS di sela peninjauan di lokasi proyek revitalisasi Alun – Alun Tugu, Selasa (15/08/2023) siang.
Dari pemantauan yang dilakukan tersebut, pihaknya melihat adanya progres atau perkembangan yang positif dari ketiga proyek strategis tersebut.
Seperti di proyek revitalisasi Alun Alun Tugu. “Laporan dari pihak PPK DLH Kota Malang sudah mencapai 38 persen. Tentunya, ini sudah memenuhi target kami dan ke depannya kami dorong supaya lebih maksimal lagi,” jelas Kajari yang juga didampingi Kepala DLH, Noer Rahman Wijaya.
Mantan Assisten Intelijen Kejati Lampung itu juga menerangkan, bahwa pihaknya akan terus memantau seluruh perkembangan proyek strategis Kota Malang tersebut.
“Untuk pengawasan, tiap minggu kami evaluasi dan kita pantau progresnya seperti apa. Jangan sampai ada suatu kebocoran anggaran. Dengan demikian, anggaran dapat terserap optimal dan proyek itu dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” tegasnya.
Disinggung terkait pagar penutup proyek revitalisasi Alun-Alun Tugu Kota Malang yang mengalami kerusakan, pihaknya mengaku bahwa hal tersebut tidak mengganggu pengerjaan.
“Dibilang menganggu ya menganggu, cuma kami minta untuk tetap memaksimalkan pengerjaan,” tandasnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode Kualaita, mengatakan, setiap pekan ada peningkatan progres pengerjaan proyek sebesar 1 sampai 2 persen.
“Untuk pekan ke-8 ini ada peningkatan 0,7 persen. Memang kerusakan pagar pembatas ada pengaruh di pengerjaan, tapi kita tetap harus progres kerja bisa dipercepat,” imbuhnya.
Dalam waktu dekat, DLH Kota Malang akan bertemu dengan pengembang dan pelaksana proyek untuk membahas kembali pemasangan pagar yang mengitari Alun-Alun Tugu tersebut.
“Nanti akan dirapatkan apakah pagar akan dibangun lagi apa tidak, tergantung pelaksana proyek,” pungkasnya. (Lil)
Leave a Reply