MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Jadi Narasumber Dialog Kebangsaan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengajak masyarakat untuk menjaga kondusifitas wilayah masing-masing di 5 kecamatan.
Hal itu disampaikan Made saat menjadi Narasumber Dialog Kebangsaan bertajuk “Membangun Persatuan dalam Bingkai Kebhinekan” di Hotel Savana Kota Malang, Rabu (8/11/2023) siang.
Made mengatakan bahwa kontestasi politik sudah bukan menjadi rahasia lagi akan menimbulkan banyak perbedaan, yang dimulai pada perbedaan dukungan terhadap tokoh. Namun menurutnya, masyarakat Indonesia terlebih Kota Malang sebenarnya sudah sangat dewasa dalam menghadapi sebuah perbedaan.
“Karena memang tujuan akhirnya, mempererat tali silaturahmi, membingkai persatuan dan kesatuan, di tengah kebhinekaan kita. Pendidikan politik yang penting,” ujar Made.
Menurutnya, kegiatan Dialog Kebangsaan tersebut memang sengaja digelar di waktu mendekati masa kampanye. Dimana dalam pelaksanaannya, turut melibatkan seluruh musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) di wilayah masing-masing. Apalagi, mendekati masa kampanye resmi pada 28 November 2023 mendatang.
“Kami minta seluruh unsur kecamatan untuk hadir dan ketemu dan berdialog untuk bersama menjaga persatuan di wilayah masing-masing. Ini rata lima kecamatan dapat. Ini akan berlangsung sampai 15 Desember 2023,” tegas Made.
Dalam hal ini, dirinya juga berpesan agar masyarakat bisa bersama-sama mengantisipasi adanya politik pecah belah. Salah satunya yang bisa dilakukan adalah tidak dengan mencampurkan antara urusan berkeyakinan terhadap agama dengan urusan berpolitik.
“Antisipasi perepcahan dari politik pecah belah, yang urusan vertikal dengan Tuhan jangan dicampurkan dengan ranah politik. Kita pisahkan urusan duniawi dan akhirat,” terang Made.
Namun demikian, dirinya berkeyakinan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi di Kota Malang. Pasalnya, berdasarkan survey yang ia dapat dari forum kerukunan umat beragama (FKUB), Kota Malang untuk urusan toleransi antar umat beragama menjadi yang tertinggi se Jawa Timur.
“Sehingga, dari situ saya meyakini kita sudah sangat dewasa untuk urusan perbedaan agama, jangan sampai urusan agama dibawa ke ranah politik,” tuturnya.
Hal itu pun ia tunjukkan saat dirinya terpilih menjadi Anggota DPRD Kota Malang, bahkan hingga menjabat pada kursi pimpinan tertinggi legislatif. Dimana menurutnya, tidak ada penolakan yang datang dari masyarakat.
“Malah seluruh organisasi keagamaan memberikan selamat. Dari situ saya meyakini bahwa toleransi antar umat beragama di Kota Malang sudah sangat bagus,” pungkas politisi dari PDI Perjuangan tersebut. (*)
Leave a Reply