MALANGKOTA (SurabayaPost.id)- Polisi menyelidiki isu-isu begal yang berkembang di media sosial dan diduga terjadi di Kota Malang, Jawa Timur. Hasilnya, sejauh ini beberapa isu yang ada belum bisa terbukti.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk memintai keterangan para penyebar isu begal di Kota Malang. Termasuk, menelusuri diduga beberapa lokasi kejadian begal, termasuk memintai keterangan warga.
Sejauh ini, polisi menyelidiki sekitar tujuh isu begal di Kota Malang, dan meminta keterangan terhadap 30 saksi.
“Beberapa laporan begal di Kota Malang, kita sudah melakukan pendalaman, termasuk yang di Betek (Jalan Mayjen Panjaitan), Sabilillah (sekitar Masjid Sabilillah, Kecamatan Blimbing), Cor Jesu (sekitar Sekolah Cor Jesu, Jalan Jaksa Agung Suprapto),” kata Kompol Danang Yudanto, Senin (22/01/2024).
Untuk isu begal di Jalan Ranugrati, Sawojajar dipastikan hoaks. Polisi telah memintai penyebar awal informasi bohong tersebut yang diketahui bernama Muhammad Syukron.
“Setelah kami tindaklanjuti ternyata itu adalah kabar bohong, yang disampaikan oleh yang bersangkutan untuk terhindari dari lilitan hutang,” katanya.
Kemudian, untuk isu begal di Jalan Mayjend Panjaitan belum bisa terbukti. Polisi telah memintai keterangan warga terkait kebenaran isu tersebut.
Namun, hasilnya tidak ada tindakan atau aksi yang mengindikasikan adanya peristiwa begal.
“Jadi saksi mengatakannya bahwasannya mengaku melihat korban melintas tetapi tidak melihat adanya usaha-usaha pembegalan, ataupun adanya gerombolan yang mengikuti korban, dari keterangan saksi demikian,” katanya.
Sedangkan, untuk isu begal di sekitar Masjid Sabilillah, Kecamatan Blimbing, polisi masih berupaya mengkonfirmasi kebenarannya.
“Untuk saat ini di Sabilillah sekarang masih belum menerima keterangan dari yang bersangkutan, karena yang bersangkutan sampai sekarang sulit dihubungi,” katanya.
Untuk isu begal di sekitar Sekolah Cor Jesu, Jalan Jaksa Agung Suprapto belum bisa dipastikan adanya upaya begal. Polisi juga telah mengecek rekaman kamera CCTV di sekitar lokasi.
Hasilnya, hanya ditemukan adanya satu sepeda motor yang membuntuti terduga korban. Kemudian, tidak ada gerombolan orang membawa senjata tajam seperti isu yang berhembus di media sosial.
“Jadi sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi, atau menurut hasil penyelidikan, atau hasil keterangan saksi, maupun pengecekan CCTV, belum didapati adanya dugaan begal tersebut,” bebernya.
Meski begitu, polisi menghimbau, kepada masyarakat untuk mengantisipasi kejadian begal dengan meminimalisasi bepergian di tengah malam.
“Namun, masyarakat tetap waspada apabila berpergian di malam hari kalau bisa dikurangi, namun apabila harus diusahakan ditemani, dan menggunakan moda transportasi yang aman, dan memerhatikan waktu, rute dan keselamatan pribadi,” pungkasnya. (*)