GRESIK (SurabayaPost.id)–Progres pemerataan pelayanan air bersih pemerintah Kabupaten Gresik melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta mulai bisa dinikmati oleh warga yang selama puluhan tahun mandi air hujan dan air payau.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani telah meresmikan proyek spam regional umbulan plus DAK (Dana Alokasi Khusus) di 8 desa yakni Wadak Lor, Wadak Kidul, Desa Petis Benem, Desa Kawisto Windu, Desa Sumari, Desa Sumengko, Desa Kemudi dan Desa Duduksampeyan, Kamis (28/6/24).
Kehadiran pria yang akrab dipanggil Gus Yani ini mendapat sambutan hangat dari ratusan warga. Warga mengaku senang dan bahagia dengan adanya perluasan jangkauan pelayanan air bersih melalui program SPAM ini.
“Alhamdulillah pak sekarang kita sudah tidak mandi air asin dan air hujan. Sudah sejak nenak dan kaķek kita mandi air kurang bersih. Karena memang eranya Gus Yani air bersih baru bisa masuk ke wilayah Duduksampeyan,” ungkap H Saiful Arif Kepala Des Wadak Lor Kecamatan Duduksampeyan disela sela mendampingi kunjungan Bupati Gresik, saat meresmikan SPAM Umbulan di Kantor Desa Wadak Lor, Kamis (28/6/24).
Diungkapakan Syaiful Arif, ada sekitar 5 ribu sambungan rumah (SR) di 8 desa. Ia mengaku dengan masuknya air bersih dari Perumda Giri Tirta sangat membahagiankan warganya. Warga tidak lagi terbebani membeli air bersih yang paling tidak menghabiskan tangki air bersih.
“Empat tangki kurang lebih 500 ribu. Tergantung penggunaan dan jumlah satu keluarga ada berapa. Untuk anggaran air bersij saja bagi warga yang membeli air bersih bisa menghabiskan dana Rp500 hingga 600 ribu perbulanya,” tuturnya.
Bagi warga yang tidak mampu membeli air tangki mereka sehari-hari menggunakan air payau dan air tadah hujan. Menurutnya degan peningkatan layanan air bersih oleh Giri Tirta ini akan meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi pengeluaran dana untuk pembeliam air tangki.
“Air sudah mengalir sekitar 2 bulan. Baru diresmikan hari ini oleh bupati. Perbulanya Rp50 ribuan atai tergantung pemakaian. Kan harga perkubiknya air di Gresim palinv murah. Maka dengan kahadiran air bersih ini pengeluaran dana untuk membeli air bersih tidak ada lagi. Dan ini juga akan meningkatkan kesehatan warga karena air yang digunakan sehari hari warga layak,” imbuhnya.
Salah satu warga Kawisto Windu, Kholis (53) mengaku sejak kecil dirinya memanfaatkan air asin atau menunggu tadah hujan. Kholis yang mengaku sebagai kepala Dusun di Desa Kawisto Windu Kecamatan Duduksampeyan ini sengaja ikit menyaksikan kedatangan bupati yang hendak meresmilan air bersih.
“Alhamdulillah pak. Sejal kecil saya mandi air asin kalau ingin air bersih ya membeli air tangki. Saya jadi kepala dusun di Desa Kawisto. Ya termasuk di Desa Kawisto sudah mengalir sejak 2 bulan yang lalu,” ucap pria yang mengaku tamatan Madrasah Aliyan Negeri (MAN) Tuban angkatan 92 ini.
Kunjungan Gus Yani dan sekaligus mersmikan mengucurnya air bersih dari SPAM Umbulan itu didampingi oleh Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (CKPKP) Ida Lailatussa’diyah, dan Dirut Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi meninjau langsung di Balai Desa Wadak Lor.
“Pemerintah tidak boleh berhenti bergerak. Masih banyak yang harus diselesaikan. Insya Allah akan kita upayakan ke desa yang sekarang sudah di progrekan oleh teman teman di dinas DCKPKP. Saya tentu ikut bahagia melihat warga yang sangat antusias karena memang air bersih adalah kebutihan fital yang harus tersedia setiap saat,” ungkapnya.
Bupati mengaku sudah mengusulkan pembangunan infrastruktur perpipaanya ke Kementerian PUPR untuk penuntasan disejumlah desa di Duduksampeyan yang berada di ujung Barat.
“Kita sudah meminta ke Kementrian PUPR untuk menuntaskan desa yang berada di perbatasan Kabupaten Lamongan. Agar ketersediaan air bersih terlayani,” pungkasnya.