Ketua PCNU Kabupaten Malang Tegaskan, Calon Wali Kota Wahyu Hidayat Kader NU Tulen

Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili. (ist)
Ketua PCNU Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang KH. Hamim Kholili menegaskan, Calon Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat merupakan anggota NU. Bahkan, Kyai Hamim –sapaan KH. Hamim Kholili– menyebut Wahyu Hidayat telah memiliki Kartu Tanda Anggota Nahdlatul Ulama (Kartu NU).

“Sejak sebelum menjabat Sekda Kabupaten Malang, saya sudah kenal sama Pak Wahyu Hidayat,” ujar kyai Hamim, Kamis (3/10/2024).

Kyai Hamim menyebut, selama mengenal sosok Wahyu Hidayat, yang bersangkutan memang aktif dalam berbagai kegiatan NU. Bahkan, Wahyu Hidayat juga terbilang peduli untuk mendukung beragam kegiatan NU. Termasuk yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Malang.

Apa yang disampaikan Kyai Hamim tersebut seolah membantah beberapa statement yang menyebut jika Wahyu Hidayat bukanlah anggota NU, sebagaimana yang mulai santer berhembus belakangan ini. “Pak Wahyu itu punya KartaNU, jadi bukan tiba-tiba NU.

“Justru akan salah kalau saya tidak mengakui Pak Wahyu itu NU, karena memang beliau punya KartaNU. Artinya kalau ada informasi mengatakan Pak Wahyu bukan NU, itu ya tidak benar, karena yang saya saksikan, yang saya tahu seperti itu,” tegasnya.

Dirinya menyebut, kiprah Wahyu Hidayat di NU juga terbilang sangat aktif. Terbukti, pada serangkaian peringatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU di Kabupaten Malang pada tahun 2023 lalu, Wahyu Hidayat mengemban amanah sebagai ketua panitia. “Kalau Pak Wahyu itu, ya kami juga kenal sekali. Pak Wahyu itu ya orang yang jadi Ketua Panitia 1 Abad NU di Kabupaten Malang,” ujarnya.

Ditunjuknya Wahyu Hidayat sebagai Ketua Panitia Harlah 1 Abad NU Kabupaten Malang tersebut, disampaikan Kiai Hamim, juga dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan (SK) PCNU Kabupaten Malang.

“Dengan SK PCNU itu, beliau menjadi Ketua Panitia 1 Abad NU Kabupaten Malang. Sehingga pada saat itu Pak Wahyu sangat aktif, karena selaku ketua panitia,” imbuhnya.

Menurutnya, banyak serangkaian kegiatan yang diselenggarakan saat memperingati Harlah 1 Abad NU di Kabupaten Malang. Termasuk saat berkoordinasi terkait agenda puncak peringatan Harlah 1 Abad NU yang pada saat itu berlangsung di Sidoarjo.

“Kami memang selalu berkoordinasi antara PCNU dengan pemerintah daerah. Termasuk Pak Wahyu yang pada saat itu menjabat Sekda, memang juga selalu back up untuk kegiatan NU,” ujarnya.

Kyai Hamim menjabarkan, terdapat beberapa pertimbangan kenapa Wahyu Hidayat ditunjuk sebagai Ketua Panitia 1 Abad NU Kabupaten Malang. Selain latarbelakang yang dimiliki dan pengalaman di pemerintahan, Wahyu Hidayat dinilai juga memiliki amaliah NU.

“Kemudian beliau juga peduli terhadap kegiatan NU, itu yang menjadi pertimbangan. Kapasitas maupun kapabilitasnya juga mumpuni, apalagi beliau waktu itu Sekda. Sehingga bisa mengajak untuk juga peduli terhadap kegiatan NU, khususnya waktu peringatan 1 Abad NU,” bebernya.

Terlepas pada saat menjadi ketua panitia peringatan 1 Abad NU, disampaikan Kiai Hamim, Wahyu Hidayat juga mendukung beragam kegiatan yang diselenggarakan NU. Bahkan, diakui Kiai Hamim, jika ada kegiatan yang diadakan NU, beragam fasilitas juga tidak pernah dipersulit oleh Wahyu Hidayat maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Termasuk saat menggunakan Pendapa Kabupaten Malang.

Atas beberapa khidmat kepada NU itulah, Kiai Hamim terkesan menyayangkan bila ada yang menyebut Wahyu Hidayat bukanlah warga NU. “Artinya beliau itu orang NU. Bahkan kalau ada acara selamatan, saya kadang juga diundang untuk datang ke rumahnya Pak Wahyu,” imbuhnya.

Tidak hanya disalurkan ke NU, pengabdian Wahyu Hidayat, diakui Kiai Hamim, juga disalurkan saat menjabat di pemerintahan. Sebagaimana diketahui, selain pernah menjabat Sekda Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat juga pernah mengemban amanah sebagai Penjabat (Pj) Walikota Malang.

“Sepengetahuan saya, kalau secara pemerintah, beliau itukan ASN jabatan paling tinggi di Kabupaten Malang, karena Sekda. Artinya secara kapasitas, kapabilitas orang itu kalau menjadi Sekda pengalamannya sudah mumpuni khususnya untuk birokrasi,” ujarnya.

Kemampuan tersebut, sepemandangan Kiai Hamim, juga direalisasikan saat Wahyu Hidayat menjabat sebagai Pj Walikota Malang. Di mana, tidak hanya saat menjabat Sekda Kabupaten Malang, ketika mengemban amanah sebagai Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat juga menorehkan beragam prestasi dan apresiasi bahkan sampi tingkat Pemerintah Pusat.

“Kalau untuk memimpin daerah, Sekda itu satu sisi juga yang memimpin secara birokrasi di Kabupaten Malang. Sehingga saat menjadi Pj terbaik, ya karena memang pengalamannya di Kabupaten Malang dengan 33 kecamatan, sedangkan di Kota Malang hanya 5 kecamatan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini Wahyu Hidayat juga maju pada perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 sebagai Calon Walikota Malang. Terkait hal itu, Kiai Hamim enggan untuk lebih jauh berkomentar. Sebab, itu merupakan pilihan politik dari Wahyu Hidayat.

“Itu merupakan hak beliau selaku orang yang memang menurut saya secara kapasitas, kapabilitas, juga pengalaman dan sec akademis beliau memang mampu. Terbukti akademisnya juga bagus, artinya secara intelektual, leadership termasuk waktu (jabat sekda) di Kabupaten Malang, saya lihat lumayan bagus,” ujarnya.

Terlepas dari perhelatan Pilkada serentak 2024, Kyai Hamim menyebut Wahyu Hidayat merupakan sosok yang cekatan. Selain itu juga memiliki kepribadian yang baik. (**)