MOJOKERTO (surabayapost.id) – Pungkasiadi, Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto meninjau secara langsung alat pemantau cuaca dan pengintegrasian kebencanaan di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Senin (2/1/2019) lalu. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya cuaca buruk di wilayah sekitar Mojokerto. Pemantauan ini didampingi langsung oleh Mohammad Zaini, Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto.
Perangkat pemantau cuaca tersebut merupakan bantuan dari Pusat Pengendalian Operasi-Penaggulangan Bencana (Pusdalops-PB) dari Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB). Pusdalops-PB sendiri merupakan peralatan yang wajib ada di setiap BPBD guna mempercepat penanggulangan bencana darurat.
Zaini mengatakan, alat tersebut terkoneksi dengan Pusdalops provinisi lain yang sudah mendapatkan bantuan Pusdalops-PB. “Ini merupakan upaya dari kita untuk melakukan percepatan aksi penamggulanganat bencana untuk menghindari atau mengurangi dampak bencana. Artinya sebelum terjadi bencana, kita sudah siaga,” jelasnya.
Keseluruhan bantuan nilainya mencapai Rp 1,4 miliar. Alatnya terdiri dari set kebelet, set radio SSB komputer, LED monitor dan mondopad. Mondopad sendiri berwujud layar Multi-touch besar yang beroperasi mandiri layaknya komputer dan dikhususkan untuk kolabirasi. Pada ruangan Pusdalops-PB, mondopad terhubung dengan instalasi pemantau bencana di titik-titik rawan bencana yang sebelumnya sudah terpasang. Di Jawa-Timur, mondopad dikabarkan baru dimiliki 3 daerah yakni Ponorogo, Gresik dan Mojokerto.
Sementara itu, Pungkasiadi berharap agar BPBD semakin profesional dalam hal kesiapsiagaan bencana. Dirinya juga berharap agar seluruh alat. “Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih atas bantuan BNPB berupa ruang Pusdalops-PB beserta perangkat pemantau bencana. Saya harap alat-alat canggih ini bisa dioperasikan dengan baik oleh SDM-SDM tepat dan mengerti,” tegasnya.
Selain pengecekan ruang Pusdalops, Pungkasiadi juga menyempatkan diri menilik gudang logistik yang berisi peralatan tanggap bencana. Salah satu alat Water Treatment atau penjernihan air bantuan dari BNPB, dan dua unit mobil damkar yang baru dibeli dari anggaran PAK APBD 2018 total senilai Rp. 3,4 miliar. (joe)
Leave a Reply