Wahyu Hidayat, Sosok Pemimpin yang Rela Blusukan Untuk Melihat Kondisi Warga

Wahyu Hidayat, Sosok Pemimpin yang Rela Blusukan Untuk Melihat Kondisi Warga. (ist)
Wahyu Hidayat, Sosok Pemimpin yang Rela Blusukan Untuk Melihat Kondisi Warga. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Blusukan dan turun ke masyarakat itulah yang menggambarkan Wahyu Hidayat. Hal itu ia tunjukan saat berkunjung ke Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kemarin (3/11). Di sela-sela waktu sosialisasinya ia menyempatkan mengunjungi warga yang sedang sakit.

Hanya menggunakan alas kaki sandal, Wahyu menyusuri gang untuk menuju rumah warga bernama Tasemi. Informasi yang didapat Tasemi berusia sekitar 100 tahun dan sudah tidak bisa beraktivitas hanya di atas kasur saja.

Berkat kebiasannya berbincang-bincang dengan warga, terkhusus emak-emak. Wahyu mendapatkan kabar jika kondisi Tasemi seperti itu. Maka setelah sosialisasi ia menyempatkan untuk sambang ke rumahnya.

”Bapak kalau jadi Wali Kota nanti jangan lupa ke kami ya, ke warga karena di gang-gang ada warga yang sakit,” Kata warga bernama Sulami.

Dari pertanyaan Sulami Wahyu menggali informasi siapa warga yang dimaksudnya. Sulami akhirnya menjelaskan kondisi Tasemi kepada Wahyu. Sulami sendiri adalah warga Kebonsari yang mengikuti kegiatan sosialiasi program dari Wahyu. Dia berharap nantinya pemimpin Kota Malang adalah sosok yang mau turun ke pada ke masyarakat.

”Turun sampai ke dalam gang atau ke bantaran sungai, untuk menyapa warga,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Wahyu Hidayat langsung merencanakan berkunjung ke rumah Tasemi yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi. ”Kita harus lihat kondisi ibunya seperti apa,” tegas Wahyu.

Saat tiba di rumah Tasemi, Wahyu menyempatkan berbincang dengan keluarganya untuk memastika kondisinya. Lalu Wahyu mencoba berbincang dengan Tasemi yang terbaring di atas kasur.
Karena kesulitan berkomunikasi, Wahyu hanya memegang tangan Tasemi dan mendoakan semoga diberikan kesehatan.

”Semoga nanti pemerintah bisa hadir, ini informasi keluarga ibunya sakit dan tidak mau makan,” terang Wahyu.

Mantan Pj Wali Kota Malang itu mengatakan, program Ngombenya dulu selain untuk menyerap aspirasi warga. Juga untuk melihat kondisi warga Kota Malang yang membutuhkan bantuan.

”Saya sering turun ke warga kadang sepedahan, tapi kadang tidak diketahui warga kalau saya saat itu Pj, itu menjadikan saya malah lebih banyak informasi dari bawah,” jelasnya. (**)