GRESIK (SurabayaPost.id)– Kapolres Gresik AKBP Rovan Ricard Mahenu SIK, M.Si membuka lebar ruang pelayanan kepada masyarakat Gresik. Ia berharap masyarakat bermedsos yang cerdas dan bijak, karena era digitalisasi saat ini telah banyak terjadi disinformasi.
“Disinformasi adalah informasi salah yang sengaja dibuat dan disebarkan untuk mengelabui penerima. Pembuat atau penyebar konten mengetahui bahwa informasi tersebut palsu (fabricated), tetapi tetap menyebarkannya karena ingin mempengaruhi opini publik dan mendapatkan keuntungan tertentu atas tersebarnya informasi palsu,” ungkap Cak Roman saat berdialog dengan anggota Komunitas Wartawan Gresik (KWG), Rabu (22/02/25).
Mantan Kepala Subdit 4/Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ini menjelaskan, disinformasi yang di ulang-ulang akan menjadi benar. Jika itu terjadi, lanjut Cak Roman maka yang menjadi tolok ukur hukum adalah viralisasi.
“Fakta dilapangan belum tentu sesuai dengan yang viral di medsos. Karena telah banyak terjadi karena desakan netizen faktanya tetbalik. Dan ini sudah banyak terjadi. Inilah yang kini kemudian lahir kebenaran baru. Meski salah karena di ulang-ulang seolah-olah benar,” ungkapnya.
Ia berjanji akan memberi ruang selebar lebarnya kepada masyarakat demi terciptanya Gresik yang aman dan kondusif. Sehingga kata dia Gresik sebagai Kota Industri dan Kota Santri tetap aman untuk investasi, masyarakat tetap nyaman menjalankan aktifitas ibadah sesuai dengan sebutan Gresik sebagai Kota Santri.
“Kami sungguh-sungguh menjalankan amanah yang kami emban. Kuncinya di era saat ini adalah bermedsos yang cerdas dan bijak. Bila diperlukan kita akan memberi edukasi bermedsos yang mencerdaskan,” lanjutnya.
Usai dilantik beberapa hari yang lalu sebagai pucuk pimpinan kepolisian Gresik, ia telah melakukan mitigasi informasi yang berkaitan dengan kinerja jajaranya. Salah satunya adalah pelayanan pembuatan/mengurus SIM baru maupun perpanjangan. Dan selama ini masyarakat Bawean harus ke kota Gresik untuk melakukan pembuatan SIM baru dan perpanjangan.
“Kita agendakan tanggal 30 Januari ke Bawean untuk meresmikan unit pelayanan SIM,” ungkapnya.
Keluhan lain masyarakat yang ditanggapi Kapolres adalah kurang lengkapnya pelayanan di seluruh Polsek jajaran, sehingga beberapa kasus dilempar ke Polres Gresik.
“Awal saya bertugas di Gresik, saya sudah mengumpulkan informasi terkait kinerja Polsek. Untuk itu, kita akan melakukan pemberdayaan di seluruh Polsek, sehingga berbagai kasus bisa ditangani di Polsek,” ujarnya.
Kendati begitu, Cak Roma tidak menampik keterbatasan peralatan yang dimiliki Polsek, sehingga ada beberapa kasus yang memang harus ditangani Polres.
Untuk itu, Cak Roma akan mengidentifikasi sumber daya yang ada di Polsek jajaran untuk selanjutnya akan ditingkatkan secara bertahap.
Sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat, Kapolres Gresik juga telah membuka layanan hotline 24 jam untuk menerima masukan dan pengaduan dari masyarakat secara langsung melalui berbagai platform, termasuk WhatsApp di nomor 0811-8800-2006, Instagram @kasubditjatraspmj dan @polresgresik_official, hingga TikTok dan X Twitter.