
MALANG (SurabayaPost.id) – Lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas Kelas I Malang yang berlokasi di Ngajum kembali menjadi pusat kegiatan produktif warga binaan. Pada hari ini, dilakukan penyemprotan pupuk cair pada tanaman jagung manis yang ditanam di lahan seluas 1,25 hektar. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan pengawasan langsung dari petugas. Penyemprotan dilakukan secara merata pada seluruh area untuk memastikan tanaman memperoleh nutrisi yang cukup. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan jagung tetap optimal meski menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
Penerapan pupuk cair menjadi salah satu upaya perawatan intensif yang dinilai efektif dalam meningkatkan kesuburan tanaman. Pupuk ini mampu diserap secara langsung oleh daun dan batang sehingga mempercepat proses pertumbuhan. Dengan metode ini, diharapkan jagung manis dapat tumbuh lebih subur, berisi, dan menghasilkan kualitas panen yang lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi WBP dalam mempelajari teknik pemupukan modern. Pengetahuan ini menjadi bekal positif untuk mereka ketika kembali ke masyarakat nantinya.
Kalapas Kelas I Malang melalui petugas pengawas menegaskan bahwa kegiatan pertanian di SAE merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian. Keterlibatan WBP dalam penyemprotan pupuk cair tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membangun rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Dengan perawatan yang teratur dan terarah, hasil panen jagung manis diharapkan dapat melimpah serta memiliki nilai jual tinggi. Keberhasilan ini akan memperkuat peran SAE sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan. Lebih jauh lagi, kegiatan ini membuktikan bahwa pembinaan berbasis kerja produktif dapat memberikan manfaat nyata bagi WBP maupun masyarakat luas. (**).