MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Program RT Berkelas senilai 50 juta per RT dari APBD Kota Malang mulai menjadi perhatian DPRD, khususnya dari Dapil Klojen Fraksi PKS, H. Bayu Rekso Aji. Ia menyampaikan bahwa meskipun program ini baru akan dilaksanakan pada tahun 2026, masyarakat sudah mulai menyusun usulan perencanaan melalui rembug warga pada November 2025 ini.
H. Bayu Rekso Aji menekankan bahwa program ini tidak otomatis menjadi solusi atas persoalan strategis Kota Malang seperti banjir, kemacetan, tata ruang, serta peningkatan pelayanan publik. “Arah kebijakan dan eksekusi lebih penting daripada sekadar nilai anggaran. Jika tidak terukur dan tidak terarah, maka potensi manfaatnya akan hilang,” jelas Bayu, Senin (24/11/2025).
Ia mendorong agar setiap RT merencanakan program dengan orientasi keberlanjutan dan solusi, bukan sekadar pembangunan fisik. Menurutnya, pelaksanaan program ini harus selaras dengan rencana pembangunan kota secara makro, agar tidak tumpang tindih dengan program OPD dan benar-benar memperkuat pembangunan dari tingkat paling bawah.
H. Bayu Rekso Aji menyampaikan bahwa tahun 2026 harus menjadi momentum evaluasi implementasi dan dampak, karena keberhasilan program daerah bukan hanya terlihat dari serapan anggaran, tetapi dari manfaat yang dirasakan warga. Dengan APBD Kota Malang sebesar Rp 2,4 triliun, ia menekankan pentingnya tata kelola anggaran yang efisien, transparan, dan berdampak nyata.
“Pada akhirnya, keberhasilan program bukan di angka 50 jutanya, tapi pada apakah lingkungan warga menjadi lebih baik, lebih tertata, dan lebih nyaman untuk hidup,” tutupnya. (lil).