MALANG (SurabayaPost.id) – Waww… Siswa TK Laboratorium Universitas Negeri Malang (Lab UM) diajari transaksi bertransportasi. Alat transportasi yang digunakan adalah angkutan umum mikrolet.
Hal itu diakui Kepala Sekolah TK Lab UM, Rahayu Asyhari, S. Pd, Jumat (15/2/2019). Menurut dia, kegiatan yang dilaksnakan Kamis (14/2/2019) tersebut merupakan rangkaian dari pembelajaran di luar kelas.
“Pembelajaran utamanya adalah meningkatkan minat baca anak. Untuk itu, kami ajak mereka ke Perpustakaan Umum milik Pemkot Malang,” kata Rahayu Asyhari didampingi Koordinator Kegiatan Outdoor Class TK Lab UM, Aprilia Sinaryati SS.
Dijelaskan Kasek TK Lab UM yang akrab disapa Rahayu ini bila kegiatan tersebut diikuti sebanyak 91 siswa. Mereka naik mikrolet bersama-sama menuju Perpustakaan Umum.
Sebelum berangkat, masing-masing siswa dibekali uang Rp 2000-an. Uang tersebut untuk membayar angkutan mikrolet tersebut sendiri-sendiri. “Jadi langsung bayar ke sopirnya,” kata dia.
Pembelajaran itu dimaksudkan untuk mengenalkan tata cara bertransportasi. Selain itu siswa diharapkan mengetahui bila naik transportasi harus membayar pakai uang. “Itu penting untuk pendidikan usia dini agar anak juga bisa menghargai dalam memperlakukan uang,” jelas dia.
Sedangkan tujuan akademiknya, kata dia, untuk membangun karakter anak sejak usia dini. Mereka diperkenalkan pada beragam buku sebagai bacaan ilmu pengetahuan.
Itu karena selama di Perpustakaan Umum Kota Malang, mereka dibebaskan memilih buku yang disukai. Sebab, mereka diberi kesempatan belajar mengenal Perpustakaan Umum yang ada di Kota Malang.
Itu karena mereka diharap dapat mengenal lingkungan selain sekolah. Selain itu mengenal macam-macam buku cerita dan buku belajar selain media belajar di sekolah, sekaligus mengenal seorang pustakawan.
Di sisi lain kata dia melatih siswa untuk belajar membaca dan berpikir kritis saat melihat beberapa buku cerita. Itu untuk memancing mereka mengira-ngira tentang kejadian–kejadian dalam tiap buku. Sehingga wawasan mereka bertambah.
Semua itu, kata dia, sangat penting. Sebab mereka bisa mengembangkan minat, kreativitas dan potensi yang dimiliki sambil bermain.
Karena itu, jelas dia, pembelajaran di luar kelas yang didampingi guru itu diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan siswa. “Makanya, kami mengambil tema macam- macam tempat rekreasi yang ada di Malang dan kegunaannya,” pungkas Rahayu Asyhari. (aji)
Leave a Reply