Resmikan Pusat Bisnis, Walikota Beber Konsep Pembangunan Pentahelix

Walikota Sutiaji seusai meresmikan pusat bisistem di kampus Unikama.
Walikota Sutiaji seusai meresmikan pusat bisistem di kampus Unikama.

MALANG (SurabayaPost.id) – Walikota Malang meresmikan pusat bisnis dan kewirausahaan Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Acara yang diawali dengan Seminar Penguatan Peran Inbis dalam Dunia Pendidikan, Dunia Usaha dan Peran Pemerintah di Era Industri 4.0 ini berlangsung di Auditorium Multikultural Unikama, Rabu (20/3/2019).

Hadir dalam acara tersebut Kepala IDX Incubator Jawa Timur, Cita Melisa. Ketua Indonesia Start Up Founder Malang Raya, Arif Budiono dan Kabid Ilmatetta Dinas Perindustrian Kota Malang, Fahmi Fauzan.

Walikota Sutiaji mengajak untuk menguatkan budaya dan etos keilmuan. Sehingga terbangun sebuah skill. Karena, kata dia, saat ini yang dibutuhkan bukan hanya wacana.

“Scientific yes, tapi lebih dari itu kita dituntut mengimplementasikan sebuah keilmuan menjadi bentuk nyata. Mudahan-mudahan ini menjadi kolaborasi yang bagus” ujar Pak Aji sapaan akrab Walikota Malang ini.

Makanya, sebagai Keynote Speaker, Sutiaji dalam seminar ini menyampaikan konsep pembangunan pentahelix. Konsep tersebut akan diterapkan dalam membangun Kota Malang kedepan.

“Pentahelix ada 5 komponen. Pertama kehadiran perguruan tinggi. Karena perguruan tinggi berbasis keilmuan, seluruh produk-produk kebijakan harus berbasis keilmuan,” kata dia.

Kedua menurut Sutiaji adalah Pemerintah dengan DPRD. Itu sebagai regulator. Yang ketiga masyarakat yang menjadi obyek dan subyek dari sebuah kebijakan.

Keempat kehadiran pengusaha, untuk bersama-sama mendukung, men-support kegiatan dan kebijakan yang ada. Sedangkan yang terakhir adalah media.

“Apapun yang kita pakai, media menjadi memahamkan masyarakat agar lebih tahu. Literasi berkaitan masalah banyak pembangunan harapannya masyarakat tahu dan yang membantu adalah media” ujarnya

Rektor Unikama, Dr Pieter Sahertian menyampaikan bahwa pusat bisnis dan kewirausahaan ini akan menjadi inkubator bisnis. Itu untuk mengembangkan jiwa bisnis para mahasiswa di era industri 4.0.

“Inkubator bisnis ini akan membina mahasiswa bagaimana cara berbisnis selaras dengan era internet. Sehingga mereka bisa membuka bisnis atau usaha sendiri,” ujarnya. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.