“Dulu setelah dilantik, saya langsung turun ke lapangan, bukan untuk pencitraan, tapi untuk benar-benar mendengar dan memahami masalah yang dihadapi warga. Kepala daerah itu harus menyelesaikan dirinya secara ekonomi, sehingga tidak mencari keuntungan dari jabatan,” katanya.
Ia juga menyampaikan pentingnya reformasi birokrasi dan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Lurah atau camat tidak boleh meminta uang dari masyarakat. Saya telah berjuang memberikan tunjangan yang layak kepada pegawai agar pelayanan semakin baik,” tandasnya.
Hadir bersama warga Letjen Sutoyo, KH. Mansur yang turut memberikan doa dan restu kepada Abah Anton. (**)