Akomodir Keinginan Pedagang, Diskopindag Kota Malang Bakal Anggarkan Penyekat di Masing-Masing Los Pedagang Pasar Madyopuro

Kepala Diskopindag Kota Malang, Dr Eko Sri Yuliadi, S.Sos. MM
Kepala Diskopindag Kota Malang, Dr Eko Sri Yuliadi, S.Sos. MM

MALANGKOTA (SurabayaPost id) – Akomodir keinginan pedagang, Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang bakal menganggarkan penyekat untuk diletakkan di masing-masing los. Hal itu dilakukan atas permintaan pada pedagang.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan anggaran tersebut akan diajukan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2024. Dari sekitar 50 pedagang, terdapat 15 pedagang yang menginginkan penyekat, bahkan rolling door dapat diwujudkan.

“Tahun 2024 ini kita ajukan anggaran di PAK untuk sekat. Harusnya rolling door dan ram-raman besi itu tidak ada. Tapi ada aspirasi dari 15 pedagang jadinya kita akomodir, namun sesuai dengan anggaran yang ada,” ujar Eko, Senin (5/2/2024).

Ia menjelaskan bahwa pemerintah tidak dapat seketika mengabulkan permintaan para pedagang untuk menambahkan rolling door pada los jualan mereka. Penyekat tersebut nantinya tak hanya diterapkan pada 15 pedagang namun keseluruhan pedagang yang menempati bangunan baru tersebut.

“Semua pedagang nanti kita kasih, kalau untuk penganggaran ram-raman besi kita ajukan lagi. Harusnya pasar terbuka itu lebih bagus, di Pasar Madyopuro ini cenderung sulit ditata. Kalau mau SNI harus ada zonanya, tapi pedagang tidak mau ditata,” ujarnya l.

Untuk saat ini Eko masih belum dapat menyebutkan berapa nominal anggaran yang diajukan di PAK tersebut. Kendati belum disediakan penyekat, namun bangunan yang telah selesai di renovasi tersebut telah dapat digunakan pedagang untuk berjualan.

Melihat kondisi di lapangan, terlihat beberapa pedagang yang telah memasang penyekat berupa ram-raman dari besi secara mandiri. Namun juga terdapat beberapa pedagang khususnya pedagang sayur yang mengaku lebih senang jika losnya tanpa penyekat.

“Tadi juga ada Komisi B DPRD Kota Malang yang datang ke pasar Madyopuro untuk menyaksikan sendiri. Jadi kalau memang kita ada penambahan pembangunan nanti lewat PAK,” lanjutnya.

Sebagai informasi bangunan baru di Pasar Madyopuro dapat menampung hingga 50 pedagang. Namun saat ini baru terdapat sekitar 35 pedagang yang memutuskan untuk menempati los yang ada. Sementara 15 pedagang lain masih bertahan di tempat relokasi dan meminta penambahan rolling door di los tersebut.(*)