MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Sejak tahun 2021, mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Flagship Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang, terus meningkat. Terbukti, mahasiswa Unidha yang lolos dalam program tersebut, terus bertambah.
Sejumlah program Kemendikbudristek MBKM flagship tersebut diperoleh Universitas Wisnuwardhana Malang, diantaranya. Kampus mengajar, Praktisi mengajar, MSIB (Magang) yaitu (program kemendikbud dimana mahasiswa Langsung turun praktek kerja), Bantuan riset dan talenta (Barista) dari BRIN.
Koordinator Kampus Mengajar angkatan 6 dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan ke 2, Dian Utami Ikhwaningrum, S.Pd., M.H mengatakan, saat ini kampus mengajar ada di wilayah Sumber Manjing Wetan.
“Para mahasiswa kampus mengajar itu, mengajar di kawasan Malang Selatan, untuk jenjang SD dan SMP,” terangnya, Rabu (23/05/2023)
Untuk program PMM (pertukaran mahasiswa merdeka) lanjut Dian ada 3 mahasiswa Unidha yang mengikuti program ini.
“ke 3 mahasiswa itu akan belajar di 3 Perguruan Tinggi (PT) di luar Jawa, yakni Universitas Menado, Universitas warnadewa Bali, dan Universitas Islam Makassar.” lanjutnya.
Sedangkan program MSIB (Magang dan Studi, independen bersertifikat) Firina Lukitaningtias, S.Si., M.M, selaku koordinator, mengatakan bahwa mahasiswa yang magang di mitra untuk praktek kerja, ada 11 orang.
“Mereka praktek kerja, langsung di dunia usaha dan dunia industri yang dituju, sesuai dengan prodi, dan mereka akan magang pada semester 6-7,”ujarnya.
Tahun ini untuk Program magang ada 2 mahasiswa Unidha di terima di perusahaan nasional, yakni di BTPN dan PT Sumber alfaria (alfamart) mereka akan magang selama 1 semester.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Flagship dari Kementerstekdikti, bukanlah perkara mudah. Mengingat, harus bersaing dengan banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Untuk meraih program tersebut, harus berkomitmen dan merespon baik dengan program kementerian.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik Unidha Malang, Dr. Ni Wayan Suarniati, SPd, SH, MPd, mengatakan, untuk meraih hal itu, harus memiliki komitmen dan kemauan yang kuat untuk maju, menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
“Kita Niat Karena ingin maju dan bermutu, program kementerian di respon dengan baik, 3 tahun ini budaya Mutu benar-benar bisa di jalankan.”ujar Ni Wayan
Bukan hanya itu, lanjut Ni Wayan, setiap tahun kita mengadakan rapat kerja. Dan Semua ini tergantung dari goodwill pimpinan.
” Selalu ada evaluasi dan monitoring, tidak kalah penting, kebijakan dari pimpinan. Sosialisasi ke mahasiswa serta memperkuat kemitraan agar, bisa berkolaborasi,” lanjutnya
Ia menambahkan, tujuannya adalah untuk meminimalisir kesenjangan kerja. Dan Mahasiswa yang sudah lulus akan menerima sertifikat.
Selain itu, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Flagship dari Kementerstekdikti, sudah didapat Unidha sejak tahun 2021. Sejauh ini respon dari para mahasiswa, hingga praktisi terus mengalami peningkatan.
Ni Wayan Suarniati menambahkan, untuk magang dan studi independen bersertifikat (msib) ada 1 dosen Unidha yang lolos seleksi.
“Dari 314 dosen yang mengikuti seleksi, 1 orang dosen kita (Bu febri) lolos seleksi, bu febri ini dua kali lolos. Tahun kemaren Bermitra dengan bpjs ketenagakerjaan, dan tahun ini bermitra dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Prodak Halal (BPJPH),” tandasnya (*)
Leave a Reply