KEFAMENANU (SurabayaPost.id)-
Komandan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste (RI-RDTL) Sektor Barat Yonif Mekanis 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra meresmikan bedah rumah di Dusun Nelu Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kamis (28/03/2019).
Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 741/GN Hendra Saputra dalam rilis yang diterima SurabayaPost.id melalui akun WhatsApp-nya, Jumat (29/03) malam, menjelaskan, hasil bedah rumah milik Yeremias Mangka Teme dan istrinya Rosalina Keno adalah rumah kelima yang dibedah anggota Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 741/Garuda Nusantara selama tinggal di daerah perbatasan.
Yeremias kini berusia 61 tahun dan bekerja sebagai petani. Sedangkan istrinya Rosalina Keno saat ini berusia 54 tahun.
Selama ini pasangan suami-istri Yeremias dan Rosalina tinggal di rumah yang berukuran 3 x 3 meter. Semua aktivitas rumah tangga di dalamnya. Kondisi ini menjadikan rumah itu tidak layak huni bagi mereka.
Kini, setelah dibedah, rumahnya layak huni. Ukurannya 4 x 5 meter, terdiri dari satu ruang tamu, satu kamar tidur dan dapur .
Mayor Inf Hendra menguraikan, bedah rumah dilaksanakan delapan anggota Pos Nelu dibantu masyarakat sekitar dengan lama pengerjaan 14 hari sampai waktu peresmian.
Peresmian ditandai pengguntingan pita oleh Mayor Inf Hendra Saputra. Dia didampingi Kepala Desa Sunsea Lusianus Tuametan.
Sebelum peresmian, Kepala Desa Sunsea Lusianus mengatakan, kegiatan bedah rumah sangat baik. Sebab, program ini tepat sasaran. Ini mengingat kondisi Yeremias kakinya cacat sejak kecil. Pendidikan rumah tangganya juga sangat layak mendapatkan perhatian.
Yeremias sendiri memiliki tiga orang anak, yaitu Yolanda Teme, Paulus Tidak dan Theodorus Teme. Meskipun demikian, pasangan Yeremias-Rosalina harus menempel dengan saudara untuk bisa makan.
Sebelum melakukan bedah rumah, anggota Pos Nelu dibantu masyarakat memperbaiki jalan menuju Dusun Nelu untuk bisa mengangkut material.
Mirisnya, untuk menuju tempat peresmian, anggota Satgas yang dipimpin langsung Dansatgas Mayor Inf Hrndra berjalan kaki sejauh delapan kilometer melewati medan yang cukup berat.
“Kami melakukan ini semua untuk merasakan sendiri bagaimana kesulitan masyarakat Dusun Nelu. Kami lakukan semua ini dengan ikhlas, tidak ada unsur politik dan maksud lain. Jadi, tolong jangan kaitkan apa yang kami lakukan ini dengan politik. Tidak ada politik sama sekali karena kita netral. Yang kami lakukan hanya demi kemanusiaan”, demikian Dansatgas Mayor Inf Hendra. (cyk).
Leave a Reply