Bentuk Relawan Satgas Covid-19 di Daerah Secara Mandiri, Inisiatif Staf Ahli Kapolri Patut Diapresiasi

Tim Relawan Satgas Covid-19 Sobatku 87 SMPN 1 Pasuruan yang dibentuk Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Teddy Minahasa

JAKARTA (SurabayaPost.id) – Inisiatif Staf Ahli Kapolri, Irjen Pol Teddy Minahasa membentuk Tim Relawan Satgas Covid-19 secara mandiri patut diapresiasi. Sebab, sebagian besar pejabat di pusat  sangat langka yang punya kepedulian terhadap kondisi masyarakat di daerah. 

Namun, tidak demikian dengan Teddy Minahasa. Buktinya, mantan Kapolresta Malang Kota ini membentuk tim relawan Satgas Covid-19 di Pasuruan secara mandiri. 

Tim relawan yajg dibentuk secara mandiri dan swadaya itu diberi label Sobatku 87. Pembentukan tim relawan untuk Satgas Covid-19 yang didirikan 18 Juli 2021 itu diawali di Pasuruan,  Jawa Timur (Jatim).  

Teddy Minahasa memberdayakan teman-temannya semasa sekolah di SMPN 1 Pasuruan. Mereka diminta, dan dikoordinir untuk ikut berpartisipasi menangani pandemi virus yang menyengsarakan bangsa dan negara itu. 

Kepedulian seorang jenderal polisi terhadap korban pandemi Covid-19 ini bukan tanpa alasan. Sebab, dia melihat dan merasakan langsung bagaimana kesengsaraan para korban virus corona itu. 

Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Teddy Minahasa

“Pada akhir Juni 2021 lalu saya banyak membantu senior dan  junior sesama polisi yang terpapar covid-19. Sebagian besar mereka menjalani isolasi mandiri karena keterbatasan kapasitas atau daya tampung rumah sakit di Jakarta,” kata Teddy, Rabu (28/7/2021). 

Makanya, Teddy mengaku menyaksikan sendiri fenomena orang yang sedang terpapar Covid-19 dan melaksanakan isolasi mandiri tanpa pengawasan dan treatment medis. Bahkan, kata dia,  mereka  mengkonsumsi obat-obatan yang seadanya.

“Mereka kesulitan akses untuk bisa ditampung dan dirawat di rumah sakit. Mereka juga kesulitan mendapat obat-obatan yang dianjurkan oleh beberapa informasi medis di berbagai media,” jelas Teddy. 

Berdasarkan kondisi realitas dan konstelasi seperti itulah, Teddy yang memiliki kepedulian sosial ini mulai  terusik. Sebab, di ibu kota negara sebesar Jakarta, banyak warga yang kesulitan. 

“Saya berpikir bagaimana kondisi orang-orang yang tinggal di kota kecil seperti Pasuruan, Malang, dan sekitarnya. Saya pikir pasti lebih sulit. Sebab, Jakarta yang begitu serba ada saja ternyata banyak pasien Covid-19 kesulitan mendapatkan penanganan medis,” tutur dia. 

Berdasarkan pengalaman dan situasi itulah dia  menginisiasi kawan-kawannya yang  alumni SMP Negeri 1 Pasuruan angkatan 1987. Mereka diminta  untuk membentuk relawan dan Satgas yang bertugas melayani para korban Covid-19. 

Sebagai langkah awal, kata Teddy, tim relawan Sobat 87 itu diminta menangani para alumni SMPN 1 Pasuruan dan keluarganya yang terpapar Covid-19. Terutama mereka yang  tidak mendapatkan penanganan medis alias yang hanya melaksanakan isolasi mandiri (Isoman).

Untuk itu, kata dia, tim relawan Satgas Covid-19 Sobatku 87 SMPN 1 Pasuruan  dibekali fasilitas secukupnya. Itu mulai dari ambulance, mobil operasional sebagai sarana transportasi, posko, peralatan medis berupa tabung oksigen, nebulizer, alat ukur saturasi, dan alat ukur suhu tubuh. 

Selain itu, terang dia, tim relawan itu juga disediakan obat-obatan, vitamin, nutrisi, hingga kebutuhan makanan. Semuanya disediakan secara lengkap.  

Tim relawan Satgas Covid-19 Sobatku 87 SMPN 1 Pasuruan saat menunaikan tugas.

Bagi kawan-kawan alumni yang terpapar Covid-19 diberi obat-obatan, vitamin, nutrisi, sampai dengan dukungan makan tiga kali sehari selama menjalani isolasi mandiri.

Semua jenis obat-obatan dan vitamin serta nutrisi yang berhubungan dengan Covid-19 itu telah distock oleh Satgas ini. Sehingga dapat memberikan bantuan medis kepada  kawan-kawan alumni yang terpapar Covid-19,” jelas dia.

Teddy mengaku bersyukur karena tim   relawan yang dibentuk itu sudah bisa memberikan manfaat. “Alhamdulillah dari 17 orang pasien sampai hari ini, kondisinya membaik dan sudah banyak juga yang dinyatakan sembuh (negatif),” jelas dia. 

Secara rinci disebutkan 22 korban Covid yang sudah ditangani. Yakni sebanyak  8 orang di Malang, 8 orang di Kota Pasuruan. Selain itu, 1 di Gresik, 1 di Kabupaten Pasuruan, dan 1 di Banyuwangi. Ada juga 3 orang yang isolasi di Hotel Semeru Park.

Mereka sudah tertangani. Karena itu dia berharap relawan-relawan lain bermunculan setelah ini untuk membantu sesama anak bangsa dalam menanggulangi pandemi Covid-19 ini. Itu demi membantu pemerintah dalam menjaga keselamatan bangsa. 

“Jadi tidak hanya  marak ketika Pemilu dan Pilkada saja. Sebab, pada saat pandemi seperti sekarang ini banyak orang yang terpapar Covid-19 membutuhkan bantuan,” kata dia. 

Sementara itu, bendahara Satgas Covid-19 Sobatku ’87, Dwi Hardono mengakui bila tim relawan dan Satgas Covid-19 yang diinisiasi Teddy Minahasa itu sudah bergerak. Mereka mendatangi warga atau teman-temannya yang menjalani isolasi mandiri karena positif terpapar Covid-19.  

Diam menjelaskan bahwa Bansos itu mendapat dukungan penuh dari Irjen Pol Teddy Minahasa Putra yang juga alumni SMPN 1 Pasuruan. Bansos itu ditangani relawan Sobatku yang beranggotakan sekitar 200-an orang. 

Para relawan itu, kata dia, dilengkapi dengan tenaga medis, termasuk dokter. Mereka memberikan pendampingan dan penanganan terhadap korban Covid-19. 

“Warga atau teman-teman yang menjalani Isoman itu dirawat secara medis. Diberi obat, nutrisi dan makanan 4 sehat 5 sempurna. Ada pula paket nutrisi dan vitamin yang di-support oleh dokter alumni juga. Satgas Covid-19 Sobatku ’87 juga memberikan suplai oksigen bagi yang membutuhkan. Sehingga, mereka bisa segera tertangani dan bisa cepat pulih,” jelas dia yang juga diamini Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sobatku ’87, Mulyadi. 

Karena itu, kata dia, Relawan Satgas Covid-19 Sobatku 87 SMPN 1 Pasuruan ini dibentuk dan didirikan. Tujuannya, menurut dia, untuk  pencegahan atau preventif dan kuratif. Sehingga,  kasus  dan korban kematian akibat  Covid-19 itu bisa menurun. (@ji) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.