BI Dorong UMKM sebagai Kekuatan Baru Ekonomi Daerah di Era Digital

Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho

MALANG (SurabayaPost.id) – Bank Indonesia (BI) senantiasa mendukung Pemerintah menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian baik di level daerah maupun nasional. Untuk itu, BI Malang melakukan berbagai terobosan termasuk menggelar pameran UMKM di Hotel Tugu Malang, Jumat (20/11/2020). 

Pameran tersebut dibuka Wali Kota Malang, Sutiaji. Hadir di acara tersebut Kepala BI Malang, Azka Subhan Aminurridho dan Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri.

Menurut Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho setidaknya terdapat tiga kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam memajukan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian di era digital. Dia sebutkan seperti kreativitas, digitalisasi, dan sinergi. 

Wali Kota Sutiaji bersama Kepala BI Malang Azka Subhan Aminurridho (kanan) dan Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri (kiri)

“Pertama, kreativitas dengan meningkatkan nilai tambah produk UMKM. Kedua, digitalisasi melalui inisiasi UMKM Go Digital dan integrasi ekonomi keuangan digital melalui infrastruktur sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal,” jelas dia.

Ketiga, lqnjut dia, sinergi kebijakan nasional pusat dan daerah dengan memprioritaskan sektor-sektor, memperkuat model bisnis yang terintegrasi, dan secara end to end mendorong kemajuan UMKM. 

Untuk meningkatkan akses pasar UMKM, sejak tahun 2016 BI menyelenggarakan Pameran karya Kreatif Indonesia (KKI). Melalui KKI, UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia di seluruh nusantara didorong untuk secara kontinyu melakukan inovasi, memperbaiki kualitas produk sesuai selera pasar dan berorientasi ekspor, serta memanfaatkan platform digital, agar dapat menembus pasar internasional. 

Berbeda dibandingkan penyelenggaraan sebelumnya, KKI 2020 diselenggarakan dengan konsep virtual dan dilakukan secara berseri, yaitu Seri I Sinergi untuk UMKM Ekspor (28-30 Agustus 2020). Seri II Sinergi untuk UMKM Digital (Oktober), dan seri III Sinergi UMKM untuk Sahabat Milenial (20-22 November).

KKI 2020 seri 1 ini diikuti oleh 377 UMKM binaan Bank Indonesia yang terdiri atas 127 pengerajin Kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku Kriya, dan 44 UMKM Kopi.

Dalam mendukung penyelenggaraan KKI seri 3 tahun 2020, kata dia, BI Malang turut menyelenggarakan kegiatan pameran KKI melalui showcasing/display produk UMKM pada Jumat, 20 November 2020 bertempat di Hotel Tugu, Malang. 

Beberapa produk yang diunggulkan dalam pameran ini antara lain berbagai macam kain dan fashion batik, kopi, serta makanan olahan yang berasal dari 14 UMKM mitra BI Malang. Disebutkan  seperti Anjani Batik Galeri–Kota Batu, Batik Blimbing–Kota Malang, Batik Prabulinggih–Kabupaten Probolinggo, Kopi Ledug–Kabupaten Pasuruan dan Gapoktan Mitra Arjuna –Kabupaten Malang. 

Sehubungan dengan kondisi pandemi COVID 19 yang masih berlangsung hingga saat ini, maka seluruh rangkaian kegiatan pameran ini dilaksanakan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang berlaku, antara lain dengan pembagian jadwal & pembatasan jumlah pengunjung, serta menerapkan protokol kesehatan bagi setiap orang yang hadir dipameran (pengecekan suhu tubuh, kewajiban memakai masker dan mencuci tangan).

BI juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran KKI 2020 secara virtual melalui website www.karyakreatifindonesia.co.id lewat fitur platform yang dibuka sejak 30 Agustus 2020. Dalam hal masyarakat ingin melihat produk UMKM Binaan, BI juga tetap menyediakan menu katalog pada website KKI. 

“Ke depan, BI akan selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional, serta bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga,” jelas dia.

Dengan adanya KKI 2020 ini, kata dia, diharapkan dapat mensosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM, memperluas akses pasar domestik maupun ekspor khususnya di tengah pandemi COVID 19, serta sebagai katalisator bagi pelaku usaha Industri Kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai trend pasar sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi.

Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji mewajibkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Malang menyerap produk UMKM. “Cintai produk sendiri khususnya UMKM lokal. Itu demi meningkatkan dan menggairahkan ekonomi daerah,” katanya.

Karena itu kata dia, wajib hukumnya OPD di Pemkot Malang menyerap produk UMKM. Harapannya agar UMKM sehat, ekonomi daerah terus membaik dan pulih seperti sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia. (aji) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.