DENPASAR (SurabayaPost.id) – Pertamina DPPU Ngurah Rai menggandeng DSM Bali. Itu untuk memberikan pembinaan lewat pelatihan pada kelompok usaha Gita Mesari yang ada di Banjar Mekar Sari, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.
Kelompok ini sudah 5 tahun memproduksi jaja untuk keperluan ibadah umat Hindu. Mereka biasa memasok jaja tersebut ke pasar-pasar tradisional di sekitar Kabupaten Badung.
Akan tetapi, setelah pandemi covid-19 tersendat. Permintaan turun drastis akibat pasar yang lesu.
“Setelah corona, penghasilan kita turun. Dulu bisa bawa pulang uang minimal Rp 40.000 per hari. Sekarang paling cuma separuhnya,” terang Ni Ketut Ekawati selaku ketua kelompok Gita Mesari, Rabu (9/9/2020).
Makanya, warga mengaku lega karena ada pembinaan lewat pelatihan. Pelatihan yang diikuti 15 orang ini, merupakan bagian dari program penanggulangan dampak covid-19 (PPDC) dari Pertamina.
Selain pelatihan, mereka juga mendapatkan bantuan berupa alat untuk meningkatkan produksi. Sejak awal pandemi, Pertamina memang berkomitmen untuk turut serta. Mengurangi dampak buruk ekonomi akibat covid-19. Salah satu caranya dengan pembinaan terhadap kelompok usaha kecil masyarakat.
“Harapan kami, kelompok yang sudah didampingi. Dapat survive ketika pandemi. Syukur jika produksi bertambah. Sehingga masyarakat tetap bisa berdaya di tengan pandemi yang melanda” terang Dhita Hardianti Utami selaku Community Development Officer Pertamina DPPU Ngurah Rai.
Peserta tampak serius menyimak materi yang diberikan. Pelatihan tersebut berisi penguatan identitas kelompok. Pengembangan pasar, konsep 5 S agar proses produksi tidak terhambat. Serta pembaharuan kemasan, agar produk kelompok Gita Mesari lebih mudah diingat konsumen. Salah satu peserta, Ni Wayan Kartini mengaku sangat tertarik mengikuti pelatihan ini.
“Saya semakin semangat, setelah tahu caranya. Saya yakin produk jaja Gita Mesari kami, bisa berkembang dan mendapat pasar lebih luas lagi” katanya dengan antusias. (aii)
Leave a Reply