Bukber Bareng Awak Media, Rektor UMM: Jurnalistik Bisa Majukan Bangsa

Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si menyalami awak media disela Buka Bersama
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si menyalami awak media disela Buka Bersama

Selanjutnya, Nazar juga memberikan penjelasan terkait cara menciptakan ekosistem pendidikan yang dinamis dan berkelanjutan. Jika ingin mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang, maka perlu adanya suasana yang mendukung serta kegiatan yang mengandung unsur kreativitas dan inovasi.

“Seiring berjalannya waktu, dunia kampus terus berkembang menjadi pusat yang melahirkan ide-ide baru yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Dalam konteks lebih luas, perkembangan politik Indonesia yang terus berubah dari Orde Lama ke Orde Baru menunjukkan betapa pentingnya transformasi ilmu, termasuk dalam bidang jurnalistik. Peran jurnalistik di kampus-kampus seperti UMM berperan penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi informasi dan komunikasi. Proses akulturasi jurnalistik kampus, ang menyatukan gairah jurnalistik ilmiah dan seni, berperan sebagai wadah untuk menumbuhkan pemikiran kritis dan konstruktif di kalangan mahasiswa.

“Seiring berjalannya waktu, para jurnalis kampus turut berperan dalam merubah pandangan masyarakat tentang peran media dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Secara keseluruhan, peran jurnalistik di kampus tidak hanya terbatas pada dunia kampus itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak yang lebih luas kepada masyarakat. UMM, melalui berbagai program dan kegiatan jurnalistik, berhasil menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif. Mahasiswa dapat belajar dan berkontribusi secara langsung dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang ada. Dengan demikian, pendidikan jurnalistik di UMM tidak hanya melahirkan jurnalis yang berkualitas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengingatkan kepada jurnalis kampus dan komersial bahwa sesungguhnya engine of growth atau mesin pertumbuhan bagi sebuah bangsa terletak pada literasi jurnalistik yang memberikan energi optimis dan positif bagi masyarakat. Sehingga mereka berani menjawab tantangan dan memecahkan persoalan” tandasnya. (*)