GRESIK (SurabayaPost.id)–Sumringah dan semangat nampak terpancar diwajah Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani setelah mendengarkan sekaligus berbincang dengan masyarakat Gresik Selatan (Menganti, Kedamaian, Driyorejo) di Gedung Olah Raga (GOR) ‘New Kampret’ Desa Sidojangkung Kecamatan Menganti dalam forum ‘Rembug Akur’. Keinginan warga menjadi referensi pembangunan berkelanjutan untuk memutus mata rantai disparitas pembangunan di Gresik.
Industri yang semakin bergeliat di Gresik, kompleksitas kewenangan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur butuh kejelasan satatus aset. Agar bisa dijangkau dengan anggaran APBD. Di era keterbukaan informasi, butuh strategi dan diplomasi meski seorang kepala daerah memiliki kewenangan. Dengan harapan pembangunan berlangsung tanpa adanya disparitas.
“Pemerataan pembangunan hal terpenting adalah berfungsi memberi ruang pengembangan ekonomi masyarakat. Pendukungnya adalah transportasi mudah dan murah. Yang penting lagi juga untuk menghilangkan disparitas. Jadi tidak ada lagi selatan utara dan tengah. Semua wilayah punya keunggulan dan karakteristik masing-masing. Sehingga pemerataan pembangunan wajib dilakukan,” kata bupati saat memberikan sambutan Rembug Akur, Jumat (13/9/24).
Dialog bertema ‘Gresik Selatan, Now And Future’ itu, bupati yang akrab dipanggil Gus Yani ini mengatakan, wilayah Gresik Selatan merupakan salah satu wilayah dengan potensi besar, baik dari segi ekonomi maupun demografi, sehingga layak disebut sebagai kota satelit Gresik.
Karena itu, pelebaran jalan ini diharapkan mampu mendukung mobilitas warga dan meningkatkan aksesibilitas antar wilayah, untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi lokal. Wilayah Menganti, tercatat pada tahun ini (2024) dilakukan pelebaran jalan sepanjang 1,8 kilometer mulai dari perempatan Bringkang. Total tercatat 39,78 kilometer infrastruktur jalan sudah ditingkatkan kualitasnya.
“Untuk wilayah Gresik Selatan ini, punya potensi yang sangat besar untuk berkembang menjadi kota satelit yang menopang wilayah inti Gresik. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan seperti pelebaran jalan menjadi prioritas utama agar potensi tersebut dapat dioptimalkan,” ujar Gus Yani.
Selain infrastruktur, Bupati Gresik juga menyoroti pencapaian penting di sektor kesehatan, terutama dengan berdirinya Rumah Sakit Gresik Sehati di Kecamatan Kedamean. Kehadiran rumah sakit ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih merata di seluruh wilayah Kabupaten Gresik.
Dengan fasilitas yang lengkap dan modern, Rumah Sakit Gresik Sehati diharapkan dapat melayani kebutuhan kesehatan masyarakat di Gresik Selatan dan sekitarnya dengan lebih baik.
“Rumah Sakit Gresik Sehati menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Gresik Selatan. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat di seluruh wilayah, baik di selatan, utara, maupun pusat kota, memiliki akses yang sama terhadap fasilitas kesehatan yang memadai,” tegas Bupati.
Pembangunan infrastruktur yang merata dan peningkatan layanan kesehatan di wilayah Gresik Selatan ini dinilai akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Infrastruktur yang memadai akan mempercepat arus barang dan jasa, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, sedangkan akses yang lebih mudah ke fasilitas kesehatan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal pelayanan kesehatan yang cepat dan terjangkau. Hal ini ditunjang dengan keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Gresik yang telah berjalan hampir dua tahun.
Acara Rembug Akur wilayah Gresik Selatan ini dihadiri oleh ratusan masyarakat. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di wilayah Gresik Selatan seperti Kecamatan Menganti, Wringinanom, Kedamean, dan Driyorejo. Mereka dengan antusias menyampaikan harapan dan apresiasi atas capaian yang hingga saat ini sudah dirasakan di masing-masing wilayahnya.
Kasnadi, salah satu warga asal Driyorejo menyampaikan harapannya terkait peningkatan kualitas jalan di wilayah Banjaran Driyorejo. Disampaikan bahwa jalan wilayah Banjaran menjadi jalur alternatif bagi kendaraan-kendaraan yang terjebak kemacetan di wilayah Legundi, karenanya kualitas jalan perlu diperhatikan agar memperlancar mobilitas masyarakat.
Lain halnya dengan Arif, asal Kota Baru Driyorejo (KBD). Dirinya memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten Gresik dibawah nahkoda Bupati Fandi Akhmad Yani. Ini lantaran dalam masa kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani fasilitas umum di KBD sudah di serah terima dan sudah lengkap surat-suratnya sehingga membawa manfaat bagi masyarakat. (***)