GRESIK (SurabayaPost.id)–Bupati Gresik Sambari Halim Radianto menjenguk pasien anak-anak yang terserang Demam Berdarah Dengue di RS Ibnu Sina Kamis (24/1). Di RS milik Pemkab Gresik itu ada 22 pasien DBD. Sedang 10 pasien yang lain masih dalam tahap observasi dan pemeriksaan trombosit terus menerus.
Bupati Sambari bertandang ke ruang Anggrek yang dihuni 12 pasien anak yang sedang terbaring menderita DBD. Sambari menyambangi mereka didampingi oleh Direktur Rumah Sakit Ibnu Sina, dr Endang Puspitowati, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sutrisno, Kepala Bagian Kesra, Wafik, Para Kepala Bidang Dinas kesehatan Gresik dan Ketua Baznas Gresik, Abdul Munif.
Saat di ruang sal yaitu ruangan untuk pasien kelas III, Bupati Sambari tampak memberikan bantuan dan juga santunan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Gresik.
“Yang sabar bu ya, ibu membawa puteranya kerumah sakit ini adalah tindakan tepat, agar tidak terjadi keadaan yang lebih parah. Insyaallah kalau segera dibawa ke rumah sakit, penyakit DB ini segera bisa tertolong,” ujar Bupati menenangkan salah seorang ibu pasien anak.
Pada kesempatan itu Bupati Sambari berharap kepada semua warga Gresik, apabila ada anak atau siapapun untuk saat sekarang ini mengalami demam tinggi. Agar segera dibawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat.
“Kita ini orang awam, biar dokter atau perawat yang akan menangani apabila ada keluarga kita yang sakit. Di Gresik ini sudah ada 32 Puskesmas dan 74 puskesmas pembantu. Dari jumlah itu, sudah ada 20 puskesmas yang melayani rawat inap” ungkap Sambari.
Sementara Dirut RS. Ibnu Sina Endang Puspitowati mengatakan pihaknya selalu siaga dalam menangani pasien DBD ini. Sesuai yang disyaratkan World Health Organization (WHO) seseorang dapat dikatakan positif DBD dan harus mendapatkan perawatan khusus apabila trombositnya kurang dari 100.
“Apabila ada lonjakan pasien, persiapan kami tak hanya ruangan yang ada ini. Kami sudah siapkan ruangan tambahan yaitu di gedung Ponek yang terletak di Gedung baru. Disana ada 14 tempat tidur yang siap menampung pasien DB” tandasnya.
Dr. Endang Puspitowati yang saat ini juga menjabat PLT Dinas Kesehatan Gresik ini mengatakan, meski kami pihak Dinkes Gresik sudah dilakukan kewaspadaan sejak Bulan Nopember 2018 lalu. Yaitu dengan memberikan edaran untuk seluruh Puskesmas dan Pustu yang diteruskan sampai RT/RW. Namun jumlah pasien DB tetap masih banyak. Pihaknya juga sudah memanfaatkan survelens dan jumantik untuk menangani hal ini.
“Sesuai data pada petugas kami di Dinas Kesehatan Gresik, jumlah penderita DBD se Kabupaten Gresik mulai awal Januari 2019 sampai pagi ini mencapai 33 penderita. Dibanding bulan yang sama tahun 2018 lalu yang hanya 18 penderita. Sedangkan pada bulan Januari 2017 sebanyak 49 penderita,” katanya.
Leave a Reply