Daftar Kuota Gagal, Ikut Furoda pun Gagal


Oleh : H Soenarwoto Prono Leksono

Pemerhati Haji dan Perjalanan Umroh

SORE tanggal 2 Juli 2022. Pak Arif, sebut saja begitu panggilannya, terbang ke Jakarta. Dia tak sendirian, melainkan bersama 100 lebih jamaah haji furoda dengan travel ternama di Surabaya. Sore itu terbang ke Jakarta, karena malam harinya diagendakan terbang ke Jeddah; berangkat haji. Tapi hingga waktu menjelang terbang, jamaah yang sudah lama menunggu di bandara, malah diajak ke hotel.

“Kata petugas travel, hingga batas waktu akan terbang visa furoda milik jamaah belum turun. Visa jamaah baru akan turun besok pagi. Mendengar itu ratusan jamaah yang sudah di bandara Jakarta pun kecewa, karena malam itu gagal berangkat. Tapi, jamaah manut saat diajak ke hotel,” ujar jamaah berprofesi dokter ini.

Esoknya, tanggal 3 Juli
visa jamaah pun tetap tidak turun. Berarti belum bisa berangkat ke Saudi atau belum bisa pergi haji. Nginep lagi di hotel. Serupa pada tanggal 4 Juli. Visa tetap tidak turun. Nginep lagi di hotel. Lalu, esoknya jamaah dikumpulkan dan diberi informasi. Menurut petugas travel, visa bisa turun asal jamaah menambah 4.000 USD per orang atau setara Rp 58.800.000 (kurs Rp14.700). Tapi, tidak semua jamaah bersedia. Memilih haji ditunda tahun 2023 daripada mendadak nambah bayarnya.

“Saya berani nambah 4.000 USD, dan langsung saya transfer saat itu juga. Jadi, total saya bayar Rp 450.000.000. Saya berani nambah 4.000 USD itu karena saya ingin pergi haji tahun ini. Sebab, tahun ini isteri saya sudah terbang ke tanah suci setelah lolos dapat visa haji kuota kemenag (ONH Plus). Jadi, saya ingin nyusul isteri untuk melakukan ibadah haji bersama-sama,” jelas Pak Arif.

Setelah paginya transfer 4.000 USD, sambungnya, dia dan rombongan diajak lagi ke bandara Cengkareng. Jamaah pun senang. Sebab, malam itu akan berangkat haji sesuai yang diidam-idamkan. Ratusan jamaah pun berangkat ke bandara. Namun, dalam perjalanan dari hotel ke bandara itu sejumlah jamaah ragu. Benarkah berangkat?
Sebab, beberapa hari sebelumnya beredar kabar ada sejumlah asosiasi travel sudah “angkat tangan”. Memutuskan menunda haji tahun 2023.

Betul dugaan jamaah. Ratusan jamaah yang sudah diajak ke bandara itu gagal lagi terbang ke Jeddah. Lagi-lagi gagal meski sudah diajak ke bandara. Sebab, visa masih tetap tidak turun. Jamaah diajak kembali lagi ke hotel. Nginep lagi di hotel. “Kita jadi capek dan tambah mangkel. Rasanya kita ini dipermainkan travel. Jamaah cuma diajak terbang ke Jakarta, lalu mondar-mandir di bandara lalu kembali lagi ke hotel,” jelas Pak Arif seraya menyebutkan bahwa tanggal 6 Juli atau setelah lima hari menginap di hotel Jakarta akhirnya rombongan jamaah pulang ke Surabaya setelah diputuskan keberangkatan haji ditunda 2023.

Diungkapkan Arif, dia dan isterinya tujuh tahun lalu daftar haji khusus atau kuota kemenag (ONH Plus) dengan travel ternama di Surabaya. Dia dan isterinya dijadwalkan berangkat haji tahun 2022. Tapi, pasutri ini tak bisa berangkat bersama-sama. Sebab, hanya Shinta, isterinya yang masuk daftar berangkat ONH Plus. Sedangkan Pak Arif, suaminya tak lolos alias masuk daftar tunda haji 2023.

Kasus suami tertunda atau isteri tertunda dalam haji ONH Plus itu ada enam orang di dalam rombongan. Berarti hampir setiap travel terdapat kasus serupa. Suami atau isteri banyak yang tidak bisa berangkat haji secara bersamaan dalam musim Haji 2022 ini. Juga anak dan orang tua. Tidak bisa berangkat bersamaan, karena aturannya haji tahun ini umur jamaah tak boleh 65 tahun lebih. Hanya anak yang berangkat, orangtuanya tertinggal. Jadi, jumlah jamaah gagal berangkat kian banyak akibat regulasi tersebut. Apalagi haji reguler, jumlahnya malah mencapai ratusan jamaah.

Tahun 2022 ini, semua kuota haji memang dipangkas besar-besaran oleh pemerintah Saudi Arabia. Kuota haji reguler Indonesia yang biasanya sekitar 250 ribu, tahun ini hanya 100.050 jamaah. Berarti ada sekitar 100 ribu lebih jamaah haji reguler yang tertunda. Juga biasanya kuota haji ONH Plus mencapai 17.500 jamaah, tahun ini hanya 7.000 jamaah. Berarti ada sekitar 10.500 jamaah haji ONH Plus yang tertunda atau gagal berangkat.

Mengetahui itu, maka Pak Arif dengan cepat mendaftar haji furoda di travel yang sama. Kebetulan travel itu melayani pendaftaran haji ONH Plus dan haji visa furoda. Dia berangkat dengan visa furoda itu setelah haji kuota gagal. Dengan daftar haji visa furoda, dia berharap bisa menyusul isterinya yang sudah di tanah suci. Tapi, sami mawon alias sama saja.

“Daftar haji dengan kuota kemenag gagal, eh daftar haji furoda juga gagal. Ya sudah, akhirnya saya terima dengan ikhlas. Gagal berangkat juga tidak sendirian. Koncone akeh. Ada ribuan jamaah haji tahun ini gagal berangkat. Tidak hanya haji furoda dan haji ONH Plus, tapi tahun ini ratusan ribu jamaah haji reguler juga tertunda keberangkatannya,” pungkas Arif dengan legawa.(***)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.