BATU (SurabayaPost.id) – Memprihatinkan. Gedung DPRD Kota Batu yang dihuni golongan orang – orang terhormat sebagai wakil rakyat dibiarkan bocor. Hal itu diketahui pasca hujan mengguyur Kota Wisata Batu, Sabtu (23/3/2019).
Atap bocor yang paling parah terjadi di plafon lantai dua. Bocoran air hujan itu ditampung pakai ember. Di sebelah ember diberi tulisan “Awas Lantai Licin”.
Berdasarkan fakta tersebut, genteng atap Gedung Dewan itu sudah lama bocor. Makanya, Ketua Yayasan Ujung Aspal (YUA) Alex Yudawan, Sabtu (23/3/2019) mengaku prihatin.
Dia berencana melakukan aksi penggalangan koin di jalan. Tujuannya untuk memperbaiki plafon gedung wakil rakyat yang dibiarkan bocor itu.
“Itu anggaran perawatan kan ada, artinya dengan kondisi bocor plafon gedung dewan tersebut, sangat tidak elok dilihat. Kalau memang tidak ada anggaran perawatan, kami akan segera turun kejalan nau menggalang koin,untuk memperbaikinya,” sindir Alex Yudawan .
Menurut Alex Yudawan yang sapaan akrabnya Alex ini, kepedulian anggota dewan patut dipertanyakan. Sebab, terhadap persoalan yang sepele –seperti atap bocor–saja para wakil rakyat itu terkesan tidak peduli.
“It7 merupakan cerminan. Dari yang yang kecil saja seperti itu, apalagi hal yang lebih besar. Alih – alih mau merespon aspirasi masyarakat, merespon plafon bocor saja tidak,” seru Alex.
Oleh karena itu, Alex berharap, terhadap DPRD Kota Batu, mulai dari hal yang kecil dulu, untuk disikapi. “Karena jika hal yang kecil saja tidak mau merespon, apalagi hal yang besar,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono tidak membantah terkait bocornya plafon tersebut. “Iya, itu sudah masuk dalam perencanaan bakal diperbaiki semua. Karena kalau diperbaiki yang bocor saja, nantinya kurang bagus. Ya, di tahun inilah, pasti akan diperbaiki,” dalih Hari Danah Wahyono.
“Masak kantor dewan bocor dibiarkan. Itu kan memalukan kalau ada tamu dari luar daerah. Kantor Among Tani Pemkot Batu saja mentereng bagus,” sindirnya. (gus).
Leave a Reply