
BATU (SurabayaPost.id) – Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu Tahun 2019. Musda tersebut dihelat di pendopo rumah dinas Wali Kota Batu, Sabtu (13/07/2019).
Prosesi giat tersebut, dihadiri Ketua MUI Provinsi Jawa Timur KH.Abdus Somad Bukhari, Ketua Baznas Kota Batu HA Budiono. Selain itu Anggota DPRD Kota Batu Sudiono, Ketua MUI Kota Batu KH Nur Yasin Muhtadi beserta jajaran pengurus MUI Kota Batu, Perwakilan Kapolres Batu,dan Kepala OPD Kota Batu terkait, bersama peserta Raker.
Peserta Raker tersebut terdiri dari pengurus MUI Kota Batu, perwakilan MUI Kecamatan. Disamping itu perwakilan Ormas, Pimpinan Pesantren, dan tokoh masyarakat Kota Batu.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MUI Kota Batu KH, Nur Yasin Muhtadi mengapresiasi dan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Batu.
“Pemkot Batu telah memfasilitasi terselenggaranya Musda ini. Sehingga bisa berjalan dengan lancar dan diridhoi oleh Allah SWT,” katanya.
Menurut dia, kegiatan Musda tersebut sangat penting. Alasannya karena akan menentukan arah kebijakannya kedepan.
“Kebijakan program kegiatan dan menentukan arah AD ART MUI. Dan tak kalah pentingnya untuk menentukan kepemimpinan MUI Kota Batu 5 tahun yang akan datang,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua MUI Provinsi Jawa Timur KH Abdus Somad Bukhari berharap suasana Kota Batu yang dingin bisa menyejukkan kondisi bangsa dan negara.
“Kegiatan Musda itu hanya memilih pengurus baru yang terbentuk secara formatur atau keterwakilan. Sedangkan MUI Provinsi Jawa Timur setiap bulan ada Rapim untuk membahas masalah yang berkembang dan mengevaluasi program kerja serta merespon aspirasi dari masyarakat,” tandasnya.
Rapim itu, tandas dia, membahas baik terkait laporan hukum atau yang lain. Sedangkan dalam 1 tahun MUI Provinsi Jawa Timur ada Rakerda (Rapat Kerja Antar Daerah). Karena MUI Jawa Timur menurutnya, terdiri dari Provinsi Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
Makanya, tegas dia, misal ada masalah di Bali, MUI Jawa Timur, ikut memikirkan masalah tersebut. Meski begitu tandas dia, MUI itu bukan majelis ulama politik yang ikut dalam politik.
“Tapi MUI harus mengerti perkembangan politik dan pembangunan. MUI juga harus bisa mempersatukan kekuatan umat islam. Itu dalam rangka membangun nasionalisme Bangsa Indonesia. MUI harus punya wawasan kebangsaan dan wawasan pembangunan,” timpalnya.
Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kepemimpinan KH Nur Yasin Muhtadi. Sebab sudah berhasil memimpin dua periode.
Unruk uti dia berharap generasi barunya bisa melanjutkan dengan lebih baik lagi. “Itu karena pengurus MUI ini adalah orang – orang yang menjadi pengayom masyarakat yang selalu dimintai pendapatnya dalam hal apapun,” puji Dewanti.
Selain itu, Dewanti mengakui bila MUI dengan program syariahnya sangat berdampak bagus terhadap masyarakat. Terutama dalam memberdayakan ekonomi rakyat.
“Karena itu, saya minta sertifikasi halal dari MUI untuk tempat-tempat pariwisata dan restoran di Kota Wisata Batu. Sehingga ekonomi syariah di Kota Wisata Batu ini berkembang lebih baik lagi,” pungkasnya. (gus)
Leave a Reply