BATU (SurabayaPoat.id) – Direktur PT Batu Wisata Resource (BWR), Bagyo Prasasti Prasetyo membeberkan rencana bisnis (Renbis) BWR. Itu setelah kalangan dewan, DPRD Kota Batu mempertanyakan masalah Renbis tersebut.
“Tentang Renbis, BWR sudah menyerahkan ke dewan lama. Itu sejak pembahasan pengajuan anggaran dulu,” kata Bagyo Prasasti Prasetyo, Minggu (18/8/2019).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kalangan dewan mempertanyakan soal Renbis BWR terkait penyertaan modal Rp 3 miliar tahun 2017 lalu. Sebab, Renbis tersebut diakui anggota DPRD Kota Batu, Sudiono belum diserahkan ke DPRD Kota Batu.
Padahal menurut pria yang akrab disapa Bagyo ini, kebijakan menyetujui atau tidak anggaran itu salah satunya berangkatnya dari Renbis. Itu sebagai acuannya.
“Namun atas masukan dari Pak Sudiono saya sangat berterimakasih. Ini kami jadikan bahan untuk lebih meningkatkan kinerja BWR,” jelas mantan Ketua KPU Kota Batu ini.
Dijelaskan Bagyo yang juga mantan wartawan ini tentang beberapa unit usaha yang dijalankan PT BWR. Dia sebutkan seperti bidang kepariwisataan.
“Kita punya paket wisata brsepeda “Batu Cycling” yang prngoperasiannya melibatkan komunitas guide Batu. Selain rental sepeda gunung, juga ada rental mini trail dan motor ATV,” ungkap dia.
Meski begitu Bagyo tak menjelaskan secara detail berapa jumlah sepeda tersebut. Begitu juga anggaran serta proses pengadaannya. Apakah sepeda itu beli atau milik pihak ketiga tak dijelaskan.
Bagyo hanya menjelaskan soal unit usaha lain yang dilakukan BWR. Dicontohkan unit usaha di bidang perdagangan. Menurut pria kalem ini BWR membuka Toko Rakyat yang menjadi grosir atau penyuplai toko-toko pracangan warga di kampung – kampung.
Menurut dia, Toko Rakyat juga aktif mengadakan bazar Sembako murah keliling desa. “BWR juga membuka kantin di Balai Kota Among Tani,” ungkap Bagyo.
Begitu juga di Bidang Pertanian. Menurut pria berambut gandrung ini, BWR mengelola penjualan produk pertanian dan UMKM online.
“Produk lapak digital kita, agrosegar.com tahun lalu mendapat penghargaan dari Pemprov Jatim. Itu untuk inovasi teknologi yang bisa bs membantu pemasaran produk petani dan UMKM,” tutur dia.
Makanya, terang Bagyo, BWR juga bermitra dengan beberapa Gapoktan. Hal itu untuk menyerap atau memasarkan produk petani.
“Produk sayur organik dari Gapoktan yang kita branding Among Tani Organik sudah masuk supermarket-supermarket di Malang.
BWR juga kerjasama permodalan dengan petani untuk menanam bunga potong/krisan berikut memasarkannya,” jelas Bagyo.
Selain unit-unit usaha di atas, lanjut Bagyo, BWR juga punya bengkel sepeda motor bernama Motor KWB di Jln Kartini. Bengkel tersebut mengambil lulusan SMK di Batu sebagai mekaniknya.
Berdasarkan unit-unit usaha yang terdeskripsikan di Renbis itu, BWR terus berkembang. Sebab, kata dia, Perusahaan Daerah milik Pemkot Batu itu pernah vakum lama di masa lalu.
“Sekarang ini kami berupaya untuk membangkitkan performanya. Karena itu masukan dan dukungan dari dewan dan lain-lain sngat kita butuhkan,” harap dia.
Itu mengingat tegas dia, setelah beroperasi kembali, tiga tahun belakangan ini BWR sudah bisa menghasilkan laba. Sehingga mampu memberi kontribusi bagi PAD Kota Batu.
“Kontribusi yang sudah kita setor Rp 310 juta. Untuk di masa mendatang harapannya akan terus kita tingkatkan,” pungkasnya. (gus)
Leave a Reply