DLH Janji Tingkatkan Pemanfaatan Biogas Buat Warga di TPA Tlekung 

TPA Tlekung yang selama ini biogasnya sudah dimanfaatkan warga

BATU (SurabayaPost.id)  – Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) Kota Batu berjanji akan  meningkatkan pemanfaatan biogas di TPA Tlekung. Janji tersebut disampaikan  Kepala DLH Kota Batu, Arief As Sidiq, Rabu (27/11/2019). 

Menurut dia, warga yang memanfaatkan biogas di TPA Tlekung, Junrejo, Kota Batu mencapai 380 Kepala Keluarga (KK)

.Dia mengatakan  di tahun 2021 mendatang bisa mencapai 600 KK, untuk itu dia  bakal memberikan alat pengurai sampah. Sehingga bisa mengurangi bau yang tidak sedap.

“Rencananya akan saya lakukan perluasan sekitar 2 hektar, dksisi barat lahan perhutani dengan sistem pinjam pakai,” kata Arief.

Dengan TPA  seluas 4, 5 hektar tersebut,  kata dia harus diolah dengan baik. “Saya akan menganggarkan juga untuk mesin pengolah sampah yang bisa mencapai 30 ton per hari,” tandasnya.

Dengan demikian,anggarannya menurut Arief senilai Rp 5 miliar, dan itu menurut dia, bisa mengolah sampah mencapai 50 persen dari total sampah yang rata-rata tiap harinya mencapai 60 ton.

“Dengan adanya mesin pengolahan sampah tersebut,saya yakini bakal bisa mencapai target penggunaan biogas untuk keperluan masyarakat setempat,” paparnya.

Itu, papar dia, yang saat ini masih terdapat sejumlah 380 KK. Pada tahun 2021 mendatang menurutnya ditargetkan  600 KK.

Menurut Arief di TPA harus steril dari limbah medis. Oleh karena itu, kalau terdapat ada yang coba-coba membuang sampah dari medis, maka Arief mengancam bakal memberi sanksi. 

“Akan ada sanksi tersendiri jika terdapat pihak yang membuang sampah B3 ke TPA Tlekung.Karena TPA Tlekung bukan untuk pembuangan limbah B3 ,” tegasnya.

Itu, tegas dia, pembuangan limbah B3 sudah ada aturannya tersendiri. Dan selama ini,menurut dia  limbah B3 dari Kota Batu langsung dibuang ke tempat pembuangan limbah B3 di Kabupaten Mojokerto.

“Jadi tidak boleh ada sampah limbah B3 di TPA Tlekung. Itu sudah ada aturannya sendiri karena B3 ditempatkan pada pengolaan khusus.Di Jawa Timur ada di Kabupaten Mojokerto.Setiap limbah kesehatan dikirim ke sana,” jelasnya.

Dengan begitu jelas dia, masyarakat sekitar diharap kalau terdapat ada orang yang membuang sampah medis tersebut.

Arief menyarankan agar masyarakat segera melapor. “Masyarakat setempat mari saling menjaga, kalau ada yang main – main membuang sampah medis, silahkan melapor,” mintanya (Gus).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.