“Setelah panen ini, gimana caranya penyerapan, makanya Tani Merdeka ini kita mencari jaringan seluas-luasnya tentang hasil beli. Misal contohnya, yang seperti saya sampaikan tadi adalah kita sudah mengekspor sekarang bawang yang dari Brebes, kawan-kawan dari Brebes. Kita beberapa hasil cengkeh sudah kita ekspor ke Cina, banyak produk-produk ke Jepang kita sudah mulai membuka jaringan. Jadi tidak hanya menjadi konsumsi pasar nasional,” tukas Don Muzakir.
Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Timur, Riki Septiadi mengaku isu yang saat ini terjadi adalah supply and demand. Dalam hal ini antara pembeli, petani dan masyarakat tidak terkoneksi. Sehingga jaringan tersebut tidak jalan.
“Nah, kami disini sebagai platform untuk mempertemukan antara petani agar tidak susah dalam menjual sesuatu, Ya, kami memfasilitasi dengan mensinkronkan dengan kebijakan dari arahan pusat,” kata Riki.
Menurutnya, kesejahteraan petani di wilayahnya menjadi prioritas.
Selama lima tahun kedepan, pihaknya akan berusaha mengawal program pemerintah dan mencarikan solusi masalah petani.