Gelar Aksi, PP Desak Tuntaskan Kasus Pelecehan Seksual di SPI

Ratusan anggota PP bersama beberapa anggota dewan dan Kades saat menggelar aksi di SPI Kota Bati

BATU (SurabayaPost.id) – Ratusan anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP) MPC Kota Batu, menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mendatangi  lokasi  sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI),  Senin ( 7/6/2021).

Itu karena di Sekolah ternama di Kota Batu yang berada di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu tersebut, ditengarai terjadi kekerasan seksual dan kekerasan fisik. Korbannya adalah  sejumlah siswi. 

Sekarang proses hukum untuk  kasus  itu sedang ditangani Polda Jatim. Meski begitu warga mendesak agar kasus tersebut segera dituntaskan. 

Terduga kasus tersebut adalah JE. Dia adalah pemilik SPI. Warga termasuk  ratusan anggota  Ormas PP Kota Batu minta tersangka segera diadili.

Foto Heli Suyanto bersama Katika Dewi, serta Agung Sugiono, anggota PP Kota Batu yang sekalugus anggota DPRD Kota Batu semuanya

Makanya, mereka melakukan aksi. Bahkan aksi mereka juga didukung beberapa anggota DPRD Kota Batu yang sekaligus anggota PP serta beberapa Kades Kota Batu. 

Bahkan mereka masuk lokasi SPI. Mereka disambut dengan baik oleh  manajemen SPI, Didik Trihartono.

Meski begitu, ia membatasi yang diperbolehkan masuk ke area hanya dari beberapa perwakilan ormas serta para pemburu berita yang ditemui disalah satu ruangan di SPI.

Dan aksi itu, dibenarkan Ketua MPC PP Kota Batu ,Endro Wahyu saat berada di kantornya, Senin , 7/6/2021.

“Aksi anggota PP harapannya agar penegak hukum lebih tegas dalam mengimplementasikan produk hukum secara konsisten. Dan terduga atau pelaku kejahatan harus ditindak dengan tegas,  adil dan berdasarkan supremasi hukum yang berlaku,” kata dia. 

Masyarakat, menurut dia,  juga harus berperan dalam mendukung penerapan hukum secara tegas dengan kondusif. “Tidak menghakimi atau membully para korban,” harapnya.

Lantas ,lanjut dia, dengan kejadian ini,  menurutnya menjadi evaluasi semua pihak  untuk bisa mengontrol, dan jangan terkesan ada pembiaran serta ada perlakuan yang diistimewakan oleh pihak – pihak yang terkait.

“Secara tidak langsung  kejadian ini meski masih dalam berproses hukum di Polda, tentunya Kota Batu tengah kecolongan dengan kejadian ini.Makanya antisipasi  dini sebelum terjadi persoalan seharusnya stakeholder yang ada antisipasi agar tidak sampai terjadi hal yang tak diinginkan,” paparnya.

Kemudian papar dia, akan menjadi sejarah buruk di Kota Batu, jika dalam proses hukum nantinya bisa dibuktikan secara hukum bagi terduganya.

“Mari kita semua antisipasi bersama demi kebaikan, dan jangan terlena dengan balutan kedermawanan dan kebaikan serta kemasan apapun. Ini menyangkut masa depan korban,” serunya.

Suasana di area SPI saat bertemu dengan salah satu pwrwakilan dari manajenennya.

Sementara itu, Heli Suyanto selaku anggota PP yang sekaligus selaku Wakil Ketua II DPRD Kota Batu mengatakan  kedatangannya ormas dan dirinya sebagai bentuk memberi dukungan moral bagi siswa dan siswi SPI.

“Proses hukumnya sudah ditangani Polda Jatim, dan itu kita serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum yang mana sebelumnya sudah diadukan korban ke Polda ,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ungkap dia, kedatangan dirinya ke SPI dari unsur PP, setidaknya itu memberi dukungan moral pada adik – adik yang ada di di SPI.

“Kami memberikan rasa  aman nyaman kepada yang masih tingal disini dan adik tersebut, juga ada yang mau melaporkan juga dengan masalah yang serupa dan sekarang sudah berlangsung di Polda,” terangnya.

Itu, terang dia, bahwa dirinya ikut  memfasilitasi bersama dan bukan meminta menutup SPI dan tuntutan lainnya.

“Tapi kami memberikan dukungan moral kepada siswa siswi di SPI ini .Apalagi beritanya terkait sangkaan pelecehan seksual yang sangat ironos bagi adik – adik yang ada di SPI,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut dia, terkait Perda Perlindungan Anak akan dicek. Itu karena kata dia, di Batu sudah ada.

“Itu, akan kami perkuat dengan aturan lokal yang harus dilaksanakan,dan bukan  hanya di SPI saja nantinya.Tapi sekolah sekolah yang ada di Kota Batu, banyak sekolahan eksklusif agar  tidak ada lagi kejadian yang seperti ini,” harapnya.

Apalagi, kata dia, tempat belajar adalah tempat mencari ilmu pengetahuan jadi jangan sampai ada siswa – siswi yang  terusik spikologisnya ,karena salahsatu oknum.

Sekadar diinformasikan, Didik dari salah satu perwakilan manajemen SPI yang didampingi beberapa guru dan beberapa siswa siswinya SPI mengaku senang dan terbuka lebar dengan kedatangan perwakilan Ormas PP Kota Batu.

“Tapi mengenai kejadian itu, kami mengerti setelah persoalan tersebut mencuat di beberapa media. Kalau sebelumnya tidak mengerti, dan dugaan ini karena sudah ditangani Polda Jatim. Kami disini hanya menunggu perkembangan selanjutnya,” timpalnya sembari menyarankan untuk mengkonfirmasi langsung kepada siswa siswi yang ada di sampingnya. ( Gus)  

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.