Gelar Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan, Ketua DKKB Narto: Dupa Sarana Semedi di Keheningan

Doa yang digelar Dewan Kesenian Kota Batu bersama Lintas Agama untuk korban kanjuruhan (ist)
Doa yang digelar Dewan Kesenian Kota Batu bersama Lintas Agama untuk korban kanjuruhan (ist)

BATU (SurabayaPost.id) – Dewan Kesenian (DKKB) Kota Batu bersama Lintas Agama dan Penghayat gelar doa khusyuk dengan 1000 Dupa atas Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, di Gedung Kesenian Mbatu Aji, Desa Oro – Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Senin (17/10/2022) malam.

Giat merupakan keprihatian atas tragedi kemanusiaan yang menelan ratusan jiwa suporter Aremania dan sejumlah anggota polisi peristiwa Tragedi yang dimaksud.Selain gelaran doa bersama,  sekaligus dilaksanakan dialog dan pertunjukan teater dari, Teater Ungkap.

Menurut Sunarto Ketua Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) sebanyak 1000 Dupa sebagai simbul doa bersama.

“Doa Lintas agama dan penghayat  dengan khusyuk berdoa bersama ditujukan kepada para korban,” kata Narto.Olehkarena itu, pihaknya berharap agar para korban yang meninggal di terima di sisi Allah SWT,” harap Narto.

Untuk korban luka masih dalam perawatan dan sebagainya, ia berharap cepat diberikan kesembuhan serta diberikan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Perlu diketahui pula, menurut Narto Dupa adalah sarana semedi di keheningan.

Doa yang digelar Dewan Kesenian Kota Batu bersama Lintas Agama untuk korban kanjuruhan (ist)
Doa yang digelar Dewan Kesenian Kota Batu bersama Lintas Agama untuk korban kanjuruhan (ist)

“Bisa memanjatkan doa secara khusyuk kepada sang pencipta agar seluruh korban bisa di tempatkan di surga dan kawan – kawan  yang masih tergeletak lemas di rumah sakit agar bisa lekas pulih.Kami berdoa agar kejadian ini cukup. Berhenti di Kanjuruhan jangan sampai terulang lagi,” harapnya.

Itu,lanjutnya, betapa ngerinya kejadian di Kanjuruhan, hal itu menurutnya digambarkan dalam pementasan teater kawan – kawan Teater Bungkam dan Suara Langit.Tambahnya,Teater Ungkap dan Teater Suara Langit, disebutkan dengan Judul “Suara Jiwa Terkurung Tanya”.

“Ketika suara terombang – ambing dalam tanya apakah ada sebuah jawaban yang mewakili keadilan ? Sutradara, Ning Mbukne, Aktor, Nizard Coro, Alfin Senter, Burhan Mendol, Yusuf Kentos, Rendra Canteng, Sella Mangap.

“Artistik, Ning Kampret, Zamroni Unyil, Heri Kiruns, Lighting, Zamroni Unyil
Make up & Wardrobe, Wahyuni Congap, Wulan Ngewes, Dea O’on, Musik, Faiz Celak,” urai Narto.(Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.