BATU (SurabayaPost.id) – Kolaborasi Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Batu berjalan sukses. Itu tercermin saat menggelar lomba desain batik khas Kota Batu.
Disparta dan KADIN pun mengumumkan para juara dari lomba tersebut. Pengumuman riu digelar di Hotel El Kartika, Kota Batu, Selasa (30/3/2021).
Menurut Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq, giat itu merupakan rangkain event sebelumnya yang digagas Disparta Kota Batu. Itu meliputi event fotografer sejak 10 April 2021, dan beberapa event lainnya, termasuk desain batik khas Batu yang berkolaborasi dengan KADIN Kota Batu yang usai hari ini.
Menurut Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq, dengan adanya rangkaian event sebelumnya, yakni pameran fotografi ,video, desain batik khas Batu dan UMKM tersebut.
“Setidaknya akan menjadi pemantik semangat buat teman – teman pengusaha ekonomi kreatif khususnya dengan kita yang sudah bekerjasama dengan Kadin ,Kota Batu,” katanya.
Dengan begitu, kata dia, sangat berharap untuk kedepannya agar lebih bersinergi dan menurutnya bisa lebih dipertahankan, serta dikembangkan lagi.
“Intinya untuk semua peserta dari awal hingga akhir ini, sangat beragam rangkaian event yang kita lakukan ,” paparnya.
Dengan begitu, papar dia,terkait yang menjadi pemenang, diharapkan supaya ditingkatkan lagi.Dan untuk yang belum beruntung,ia berharap agar lebih meningkatkan agar kedepannya bisa menjadi yang terbaik.
Yang perlu diinformasikan, lanjut Arief, Tresno Kota Batu karya Fatkhul Mu’in kategori batik tulis dan Bianglala Kota Batu karya Sofi Hidayah kategori batik non tulis berhasil menjadi juara satu dalam kompetisi desain batik khas Kota Batu.
“Mereka berhasil menjadi pilihan terbaik dewan juri setelah bersaing dengan sejumlah 105 peserta berasal dari Kota Batu.Hasil itu diketahui saat Awarding Ceremony yang diselenggarakan Disparta dan KADIN Kota Batu di Hotel El Kartika,saat ini,” terangnya.
Itu, terang dia, selain Fatkhul Mu’in dan Sofi Hidayah, pemenang lainnya tiap kategori, yakni sang juara dua batik tulis diraih oleh Ninik Andi Wina dengan judul Sekar Glendo Barong.
“Kemudian yang meraih juara tiga diperoleh Yuni Sumarsih dengan judul Parang Anggrek.Sedangkan yang kategori batik non tulis juara dua diraih oleh Triastuti dengan judul Sejumput Kota Batu, lalu yang juara tiga diperoleh Heni Supriatin dengan judul Melestarikan yang Hampir Punah,” ujarnya.
Itu, semua dari sang jawara desain batik khas Batu tersebut. Menurut perwakilan dewan juri, Maskur Heriono, ada beberapa kategori dan persyaratan peserta yang bisa menghantarkan mereka menjadi sang juara.
Itu, kata dia, diantaranya komposisi motif, kreativitas, orisinalitas. Selain itu, kesesuaian ide dan motif, serta estetika.
“Itu menjadi poin utama dalam pemilihan para sang jawara tiap kategori. Semoga nanti muncul batik khas Kota Batu yang berkarakter, dan hak paten,” harap pria yang sapaan akrabnya Bung Hery ini.
Terpisah Ketua KADiN Kota Batu Endro Wahyu Wijoyono, mengaku puas dan bangga kepada tangan – tangan dinginnya para pelaku batik berasal Kota Batu.
“Kota Batu sejatinya tidak hanya dinobatkan sebagai Kota Wisata, atau Kota Apel.Batu, sejatinya juga sebagai Kota seni.Mulai dari seni lukis, patung, bahkan seni batik tulis, di Bumi Kota Batu, adalah gudangnya,” kata Endro.
Untuk itu, menurut Endro, terkait event ini, harus ada kelanjutannya yang menjadi PR bersama.Yakni, terkait pemasarannya.
“Itu, yang harus jadi tanggung jawab kita bersama.Tangan – tangan dingin para seniman Kota Batu, tercermin sudah membuahkan hasil yang sangat fantastis. Mereka seniman sejati, bukan karbitan atau sekadar polesan semata.Sekarang tinggal memikirkan bagaimana caranya hasil karya mereka agar bisa mendunia,” sergahnya.
Selain itu, kata dia, terkait event – event yang digagas Disparta, setidaknya jadi gandeng renteng, dari semua SKPD dan pelaku – pelaku wisata yang ada di Kota Batu, semuanya bisa ikut andil mempromosikànnya.
“Batik merupakan sebuah warisan yang memiliki khas berbeda-beda di setiap daerah. Berbeda daerah maka berbeda pula motif batik yang dihasilkan, karena tiap motif memiliki makna tersendiri,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, batik merupakan warisan turun-temurun.Dengan begitu, ia mengaku sangat perlu mewariskannya di setiap daerah.
“KADIN tak hanya ikut memberikan pembinaan tapi kita bantu pemasarannya agar nanti batik khas Kota Batu bisa lebih dikenal di luar daerah bahkan mancanegara,” janji Endro.
Menurut dia,, Awarding Award merupakan penutup rangkaian acara perlombaan dan kompetisi seperti pameran karya fotografi, ekonomi kreatif, produk UMKM, film pendek, dan sebagainya yang digagas Disparta Kota Batu. (Gus)
Leave a Reply