Gelar Operasi Ketupat, Pergerakan Masyarakat Diawasi Enam Pospam Satu Posyan

Kompol Ramadhan Nasution saat memantau salah satu Pos beberapa waktu lalu

MALANG (SurabayaPost.id) – Satlantas Polresta Malang mendirikan enam pos pengamanan (Pospam) dan satu pos pelayanan (Posyan). Maksud dan tujuan pendirian pos itu merupakan  bagian dari Operasi Ketupat 2021 yang akan  dimulai  pada 06-22 Mei 2021 untuk meminimalisir penularan Covid-19.

Lokasi pos pengamanan, di Simpang PDAM Lama (pertigaan Jalan Ahmad Yani – Jalan L.A Sucipto), Simpang Panji Suroso, Stasiun Kota Baru, Pos PAM Mitra 1 (dekat pusat perbelanjaan Matahari Mitra), Exit Tol Madyopuro, dan di Kacuk Barat.

Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Ramadhan Nasution mengungkapkan hal itu Selasa (4/5/2021). Dia menerangkan, untuk pos pelayanan, ada di titik lokasi yang berbeda.

Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Ramadhan Nasution

“Untuk lokasi pos pelayanan didirikan di dekat pos polisi Jembatan Universitas Brawijaya (pertigaan antara Jalan MT Haryono, Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Mayjend Panjaitan),” terang Kasat Lantas Polresta Makota, Kompol Ramadhan Nasution.

Untuk di Pos Pelayanan, lanjut Ramadhan, berbeda dengan pos pengamanan. Karena di pos pelayanan, akan ada beberapa instansi. Mulai bagian kesehatan hingga mobil derek.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya tidak akan mendirikan pos di Graha Kencana di Jl Raya Balearjosari. Hal itu dilakukan, karena tidak ada penyekatan di batas kota.

“Kami tidak lakukan penyekatan di batas kota, karena memang di Rayon Malang diijinkan bergerak. Tentunya, itu dalam kegiatan di luar mudik. Sehingga untuk pos Graha Kencana, kami geser ke simpang PDAM lama,” lanjutnya.

Kompol Ramadhan Nasution saat memantau pembuatan pos di sekitar UB

Pihaknya mengungkapkan, bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid 19 Kota Malang, untuk melaksanakan kegiatan rapid test, di kawasan exit tol Madyopuro.

“Untuk pemeriksaan rapid test, kami reencanakan ada. Pelaksanaannya di pos pelayanan atau di pos Exit Tol Madyopuro. Tentunya, secara random (acak). Dan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, kami bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid 19 Kota Malang,” imbuhnya.

Menurutnya, pelarangan mudik itu bagian dari pencegahan covid 19. Tentunya dengan tidak bersilaturahmi dengan secara langsung. Dan bisa diganti dengan telepon, virtual dengan jarak jauh.

“Dengan seperti itu (virtual) dirasa tidak mengurangi esensi daripada silaturahmi itu sendiri. Untuk lantas sendiri menurunkan 124 personil. Untuk secara Polres, arahan dari Kabag Ops,” pungkasnya. (Lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.