MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Momentum bersejarah bagi Perum Jasa Tirta (PJT) I, sebab pada Senin (26/06/2023) ini dilakukan groundbreaking pembangunan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Malang.
Peletakan batu pertama pekerjaan terintegrasi pembangunan Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Bango kapasitas 200 liter per detik (lps) di Kota Malang itu dihadiri Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat bersama dengan Walikota Malang, Sutiaji dan Direktur Utama Perumda Tugu Tirta, M. Nor Muhlas.
Sebagaimana diketahui, kerjasama Perum Jasa Tirta (PJT) I dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, dilatarbelakangi keterbatasan Perumda Tugu Tirta dalam hal melayani air minum dari aspek ketersediaan air baku yang berada di luar administratif Kota Malang. Sehingga, Perumda Tugu Tirta tidak memiliki kewenangan penuh dalam menggunakan sumber air secara maksimal untuk melayani kebutuhan air minum penduduk Kota Malang.
Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan sebagai alternatif penyediaan air minum, pilihan yang dinilai paling tepat untuk menggantikan sumber air sebagai air baku yang selama ini digunakan oleh Perumda Tugu Tirta ialah air permukaan. Pengolahan air permukaan menjadi air minum, merupakan salah satu program sumber air baku mandiri yang bisa mengendalikan pengembangan pelayanan air minum Kota Malang dalam jangka menengah.
Dirut PJT I, Fahmi Hidayat mengatakan, PJT I sebagai BUMN penyelenggara SPAM mendukung program Pemerintah Kota Malang dalam upaya penyediaan air bersih yang bersumber air permukaan Kota Malang. “Dalam upaya penyediaan air bersih yang bersumber air permukaan di Kota Malang dengan memanfaatkan air baku Sungai Bango sebesar 500 lps. Ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan dengan tahapan awal sebesar 200 lps pada tahun 2023 ini,” kata Fahmi.
Ia menyampaikan, penyediaan air bersih tersebut dibutuhkan untuk kehidupan, hingga sosial ekonomi. “Tanpa air kita akan mati. Negara perlu hadir untuk memenuhi kebutuhan warga negara atas air. Dalam PP 46 tahun 2010, PJT I memiliki kewajiban salah satunya untuk pengembangan SPAM, dimana kemudian PJT I aktif mendukung kemandirian air baku di Kota Malang,” jelasnya.
Menurutnya, potensi konflik, perubahan iklim serta berbagai hal lainnya juga mendorong perlunya kerjasama mendukung pembangunan SPAM. “Tantangan terkait SDA, kita upayakan bersama untuk mewujudkan pengelolaan terpadunya serta mengatasi permasalahan yang menyertainya,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh stakholder dan shareholder terkait. “Kepada Bapak Walikota Malang, Bapak Sutiaji, jajaran pemerintah Kota Malang, Kementerian PUPR melalui BBWS Brantas dan instansi terkait, Kementerian BUMN serta seluruh pihak terkait dan Kejaksaan Negeri Malang, tetap mengharapkan dukungan ke depannya. Semoga segala upaya dan ikhtiar memberikan pelayanan terhadap kebutuhan primer masyarakat melalui pembangunan SPAM Bango dapat terlaksana dengan baik dan lancar,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Malang, Sutiaji menyampaikan bahwa gagasan pengelolaan air permukaan sudah ada sejak 2010 dan terealisasi ground breaking pada 26 Juni 2023. “Berbagai isu global dunia, dinamika kebutuhan air yang semakin besar mengharuskan kita antisipatif untuk mengatasinya,” kata Sutiaji.
Ia mengatakan, dukungan akademisi Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, yang merupakan Guru Besar Teknik Pengairan Universitas Brawijaya memberikan berbagai masukan kebijakan tepat yang harus dilaksanakan terkait pengembangan SPAM. Ia berharap Kota Malang dapat mandiri dalam pengelolaan air minum.
“Kebutuhan air semakin besar dan jumlah air tanah semakin berkurang sehingga air permukaan menjadi solusinya. Harapannya proyek dapat segera terealisasi sesuai jadwal dan masyarakat dapat segera menikmati akses air yang aman tanpa terkendala. Niatkan ini semua sebagai usaha untuk melayani agar menjadi keberkahan bagi kita semua,” pungkasnya. (*)
Leave a Reply