
MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Hadiri dialog pimpinan Daerah pemuda Muhammadiyah, Wakil Wali (Wawali) Kota Malang, Ali Muthohirin, menyampaikan pesan pentingnya mempertahankan karakter toleran dan ramah khas “Malangan” yang mulai luntur, sebagai bagian dari upaya menjadikan Kota Malang sebagai miniatur Indonesia.
Hal ini disampaikannya Wawali Ali Muthohirin saat menjadi Keynote Speaker Dialog Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Malang di Aula Dinas Pendidikan Jalan Veteran No. 19, Senin (2/6//2025).
Ali Muthohirin menyatakan Kota Malang adalah kota beragam etnis dan suku, mewakili Indonesia kecil. Namun, ia mengkhawatirkan karakter Malangan yang ramah dan toleran mulai memudar, terutama di dunia pendidikan yang dinilainya gagal membangun bangunan sosial yang kuat.
“Karakter yang ramah, yang toleran, ini menjadi bangunan karakter yang harus dibangun di tiap sekolah yang hari ini mulai luntur. Bangunan sosial kita kan agak berjarak,” tegas Ali Muthohirin di hadapan lebih dari 200 peserta.

Menghadapi hal ini, Wakil Wali Kota menegaskan bahwa setiap kebijakan pendidikan, termasuk yang terkait pembangunan karakter dan keagamaan, harus berbasis penelitian akademik, bukan sekadar populis atau politis. Ia memberi contoh wacana kewajiban sholat berjamaah di sekolah.
“Kalau itu kemudian diterapkan maka ini berbasis penelitian, harusnya karena kan memang ada keinginan beberapa orang tua untuk mewajibkan sholat berjamaah itu di tiap sekolah, tapi kan harus berbasis penelitian yang ada,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebijakan harus mempertimbangkan keragaman siswa, termasuk yang non-Muslim, sehingga implementasinya sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Ali Muthohirin menyoroti pentingnya menumbuhkan “sifat kebinnekaan” yang merangkul semua jenjang sosial sebagai karakter siswa. Ia juga mengapresiasi nilai positif yang terlihat, seperti pada mahasiswa yang aktif dalam kajian keagamaan di kampus seperti UNMER, yang menunjukkan karakter moralitas yang kuat.
Dialog yang digelar oleh Pemuda Muhammadiyah Kota Malang ini bertujuan membahas peran kepemimpinan daerah dalam membangun karakter generasi muda dan mengatasi tantangan sosial di Kota Malang. Acara berlangsung dengan partisipasi aktif dari ratusan kader dan pengurus Pemuda Muhammadiyah se-Kota Malang. (lil).