MALANG (SurabayaPost.id) – IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, Jatim bakal menggelar deklarasi kebangsaan. Menurut rencana, deklarasi yang akan digelar di Kampus C, Jl Citandui 48 Malang, Kamis (22/2019) pagi, pukul 07.00 itu akan dihadiri para tokoh nasional.
Di antara tokoh nasional tersebut Ridwan Hisjam, Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, serta beberapa tokoh lain. Misalnya, Wali Kota dan Wawali Kota Malang, Kapolres Malang Kota, Dandim 083 Kota Malang.
Rektor IBU Malang, Dr Nurcholis Sunuyeko mengakui soal rencana deklarasi kebangsaan itu. Menurut dia, kampus yang juga disebut miniatur Indonesia ini tidak ingin serangkaian peristiwa di Papua mengoyak persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
“Terlebih lagi Malang sebagai kota pendidikan, jangan sampai merusak kenyamanan pelajar dan mahasiswa yang sedang menuntut ilmu,” ujar Rektor IBU, Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi kepada wartawan, Rabu (21/8/2019).
Nurcholis tidak menampik deklarasi kebangsaan ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap isu-isu yang mengancam perpecahan bangsa. Terlebih informasi siampang siur di media sosial yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Mahasiswa yang akan dekkarasi kami perkirakan jumlahnya sekitar 500 sampai 600 orang,” imbuhnya seraya menyebut kegiatan ini melibatkan BEM IBU serta Puskitdikdaya.
Deklarasi ini, lanjutnya, sebagai upaya merekatkan kebersamaan di antara anak bangsa. “Mereka ini putra putri bangsa yang tak ada bedanya satu dengan lainnya,” tegas Nurcholis.
Mahasiswa yang besok akan deklarasi, lanjutnya, menggunakan pakaian daerah masing-masing asal daerah.
Mereka membacakan deklarasi secara bersama-sama, yakni ‘Pancasila Power dan Indonesia Power’. “Insyaallah kegiatan ini didukung para tokoh Nasional dan daerah,” katanya.
Beberapa tokoh dan pejabat yang hadir antara lain Wali Kota dan Wawali Kota Malang, Kapolres Malang Kota, Dandim 083 Kota Malang, Ridwan Hisjam, Rieke Dyah Pitaloka, Teten Masduki, serta beberapa tokoh lain.
‘’Kami ingin menunjukkan, siapapun anak bangsa, bisa berada di Kota Malang dengan aman dan nyaman. Termasuk bisa menikmati pendidikan secara damai dan indah. Jangan sampai isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu, merusak tatanan kebersamaan yang sudah terjalin selama ini,’’ tambah Nurcholis.(lil)
Leave a Reply