
Untuk memenuhi kebutuhan siswa istimewa, program ini juga menghadirkan kurikulum adaptif yang disebut ADA S.O.S (Adaptasi, Simplikasi, Omisi, Subtitusi). Bahan ajar yang digunakan pun sudah disesuaikan dengan kebutuhan siswa istimewa namun tetap relevan dengan kurikulum nasional. Siswa yang memiliki hambatan psikologis dan perilaku juga akan diberi psikoterapi. Tak hanya dari sisi akademis, siswa pun dilatih melalui Program Pengembangan Diri (PPD) dan life skill.
Tak lupa, para guru juga terus diberi pendampingan secara terprogram. Tak hanya guru dan siswa istimewa yang terlibat dalam program ini, namun semua warga sekolah juga terlibat bahkan berbagai mitra strategis lainnya juga digandeng untuk menyukseskan program ini dan membantu siswa istimewa untuk belajar dengan lebih baik.
Inovasi Jarik Ma’Siti makin dirasakan manfaatnya, dengan makin banyaknya sekolah yang mereplikasi dan transfer pengetahun. Setidaknya seluruh SMP Negeri di Kota Malang telah melakukan replikasi inovasi dengan berbagai penyesuaian, seperti Simba Asia (SMP Negeri 2), Nasi Tiga Beras (SMP Negeri 13), Benang Mass (SMP Negeri 3), dan Serasi (SMP Negeri 20). Bahkan inovasi Simba Asia dan nasi Tiga Beras juga meraih prestasi dengan masuk sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi 2024. (**)