GRESIK (SurabayaPost.id)–Diduga menjadi korban sindikat penjualan mobil tanggungan leasing, Muhammad Basofi (34) warga RT 11 RW 2 jalan Tegal Raya, Desa Peganden, Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur lapor Polisi. Ia melaporkan pria berinisial GEP setelah mobil yang dibelinya dirampas oleh 8 orang tak dikenal dirumahnya.
Melalui kuasa hukumnya Basofi menjelaskan, mobil fortuner dengan nomor polisi S 1240 NK itu dibelinya dari GEP. Bermula dari perkenalnya melalui media sosial. Kemudian terjadi transaksi pada pada senin (20/11/2023) yang lalu sesuai dengan STNK bernama GEP warga asal Mojokerto.
“Disepakati mobil tersebut seharga 191 juta rupiah dengan catatan dilunasi Setelah BPKB di terima. Kemudian klien saya memberikan DP 108 juta dan dijanjikan GEP, BPKB diberikan 6 bulan kemudian,” kata kuasa hukum Basofi, Tri Sutrisna SH, usai melaporkan GEP ke Mapolres Gresik, Selasa (13/8/2024).
Setelah lewat waktu yang ditentukan kata Sutrisna, status BPKB tak jelas keberadaanya. Yang mengagetkan justeru yang datang malah segerombolan orang tidak dikenal oleh Basofi. Prilaku mereka seperti perampok mengambil kunci mobil tanpa ijin dan langsung dibawa kabur.
“Klien saya tidak tahu kalo itu mobil tanggungan di Leasing BFI mojokerto. Sampai pada akhirnya terjadi penarikan paksa dirumah klien saya. Makanya klien kami menempuh jalur hukum dengan melaporkan GEP. Karena klien kamo tidak ada urusan dengan BFI,” ujarnya.
Tri Sutrisna Juga menuturkan, setelah kejadian pihaknya melakukan sejumlah komunikasi dengan sejunlah pihak. Hasilnya jika GEP adalah sindikat penjual mobil tanggungan leasing.
“Kita menduga GEP pemain penjualan mobil tanggungan leasing. Kami menduga GEP ini tidak sendiri, antara pihak oknum Debt Kolektor dan GEP ini sindikat,” ungkapnya.
Perampok Berkedok Kolektor
Diceritakan Basofi, 8 orang yang mengaku sebagai kolektor dari Leasing BFI itu mencuri kunci mobil didalam lemari rumah. Setelah berhasil mencuri kunci mobil di lemari gerak gerik mereka seperti perampok. Masuk rumah menggeledah lemari dan langsung mambawa kabur mobil yang dibelinya dari GEP itu. Saat itu dirinya mengaku sedang Sholat di dalam rumahnya di Peganden, Manyar, Gresik. Kejadianya pada kamis (8/8/2024) sekira jam 14.00 siang.
Sebelumnya memang sempat terjadi adu mulut saat Basofi meminta ditunjukan surat perintah dari Pihak Leasing, namun oknum debt kolektor ini tidak bisa menunjukan surat dari BFI.
Basofi menuturkan, dirinya sudah meminta para tamu tak diundang ini untuk berdiskusi secara baik-baik setelah dirinya melaksanakan Sholat Dzuhur dan meminta para oknum tersebut menunggu didepan rumah.
“Pada saat itu saya sedang sholat, terdengar suara istri saya berteriak, ngapain masuk rumah, silahkan keluar. Tapi oknum debt kolektor tersebut tetap memaksa masuk rumah dan mengambil paksa kunci mobil yang ada di lemari dalam rumah kemudian kabur membawa mobil itu,” ujar Basofi di Mapolrea Gresik, Selasa (13/8/2024).
Basofi mengungkapkan seusai sholat Dzuhur didapati Mobil Fortunernya sudah raib dari rumahnya dibawa kabur 8borang yang mengaku sebagai debt kolektor salah satu leasing.