BLITAR (SurabayaPost.id)–Menjelang puasa Ramadhan Hafla Hijub memproduksi ribuan busana muslim. Meski pabriknya di Blitar, tepatnya di Kemloko, Sidodadi, Garum, produk Hafla Hijub ini mampu bersaing di pasar nasional.
Fashicul Chadiq, pemilik usaha mikro kecil dan menengah ini mengungkapkan, dirinya tidak perlu waswas dengan pakaian muslimnya ditiru dan digandakan oleh orang lain. Karena ia suda memegang hak atas kekayaan intelektual (HAKI)
“Saya sudah menerima Haki. Merk yang saya punya sudah terdaftar,’’ kata Fashichul menceritaka usaha yang ia rintis Rabu (28/2/24)
Diakuinya, dengan keluarnya Hak dengan nomor pengumuman BRM2263A itu semakin membuatnya bersemangat untuk terus memproduksi baju muslim khusus perempuan itu. Faschichul sendiri sejak 2021 sudah mulai membangun usahanya tersebut.
“Saya melakukan riset produk yang mau dijual dari 2021 dan memilih jual produk pakaian wanita,’’ ungkapnya
Nah, barulah pada 2022, jelasnya, dia baru berai memproduksi dengan skala banyak. Diakui Fashichul, usaha itu sudah memproduksi 5.000 pakaian lebih.
“Tergantung stok, mana yang habis baru diproduksi ulang. Pasar penjualannya di media sosial, tiktok shop dan shopee,’’ terang Fashichul.
Diakuinya, dia belum mempunyai rencana untuk menembus pasar di pusat perbelanjaan atau mall. Meski, secara kualitas, ucapnya, pakaian muslim wanita yang diproduksinya tak kalah kualitas dengan merek-merek terkenal.
Hanya, salah satu kendalanya adalah tenaga kerja yang membantu mengembangkan Hafla Hijub. Menurutnya, saat ini ada empat orang yang bekerja untuknya. ‘’Dua orang penjahit, 1 admin, dan 1 model,’’ papar Fashicul.
Rencana awal membuat bisnis hijab, lanjutnya, untuk menambah kapasitas output tim konveksi Masterpiece Blitar biar outputnya lebih. Usaha konveksinya itu lebih awal berdiri dan pasarannya sdah sampai ke mancanegara. (*)