GRESIK (SurabayaPost.id)–Syaikhuddin, Kepala Desa Pejangganan Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, mengaku difitnah soal berita di media online jika dirinya mengatakan ada fee untuk oknum anggota DPRD Gresik dari pemotongan bantuan keuangan khusus (BKK) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik.
“Itu tidak benar, dan fitnah. Yang ditulis itu bukan statemen saya, bahkan saya tidak pernah ngomong pemotongan yang seperti diberitakan,” katanya ketika ditemui jurnalis pada Senin (1/5/2023).
Syaikhudin mengaku, pada tahun anggaran 2022 dia mendapatkan bantuan keuangan khusus (BKK) yang berasal dari dana jaring aspirasi anggota DPRD Gresik.
“Tidak ada pemotongan, semuanya sudah saya bangun sesuai RAB, bahkan laporan sudah saya sampaikan ke kecamatan dan pihak OPD terkait,” ujarnya.
Dalam penggunaan anggaran, terang Syaikhuddin, Pemerintahan Desa (Pemdes) Pejangganan telah mengalokasikan untuk infrastruktur diantaranya perbaikan jalan, pengeboran air hingga pembangunan gedung olahraga (GOR).
“Semuanya sudah klir dan selesai serta dapat dipertanggung jawabkan. Kita dapat bantuan BK dan kami selesaikan semuanya, ada 12 titik pembangunan,” terangnya.
Mencoba Gali Potensi Desa
Keberhasilan mendapatkan bantuan keuangan, kata Syaikhuddin tak terlepas dari peran anggota DPRD Gresik yang peduli dengan pembangunan desanya.
“Alhamdulillah dapat bantuan bapak atau ibu dewan karena mungkin tahu sendiri sejak mulai menjabat langsung muncul wabah Corona (Covid19), tidak bisa membangun, jadi saya berpikir bagaimana caranya membangun desa,” ujarnya.
Dia berharap, adanya GOR yang dibangun dari bantuan BKK akan bermanfaat untuk mendongkrak pendapatan asli desa (PAdes).
Dari GOR tersebut, pihak Pemdes akan menyewakan sehingga ada pendapatan desa. Selain itu, GOR untuk mewadahi masyarakat dalam minat bakat olahraga dan kepemudaan.
“Kita ini tidak ada PAdes, nah dari GOR ini kami akan mencoba agar ada pendapatan asli sehingga nantinya jadi mandiri,” pungkasnya.
Leave a Reply